Bukan Sekadar Minum Obat Sendiri, Ini Arti Sebenarnya Swamedikasi yang Aman

Ilustrasi - Kebiasaan minum obat tanpa resep dokter atau yang dikenal sebagai swamedikasi sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak masyarakat Indonesia.--
KALTARA, DISWAY.ID - Kebiasaan minum obat tanpa resep dokter atau yang dikenal sebagai swamedikasi sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak masyarakat Indonesia.
Namun, di tengah maraknya informasi kesehatan yang beredar bebas di internet, penting bagi masyarakat memahami arti swamedikasi yang benar dan aman.
Hal inilah yang menjadi fokus pembahasan dalam APSMI Summit 2025, forum kolaborasi antara regulator, praktisi, dan pelaku industri kesehatan yang digelar untuk memperkuat ekosistem layanan kesehatan berbasis literasi masyarakat.
BACA JUGA:Ramuan Awet Muda Berujung Maut: Film ‘Abadi Nan Jaya’ Hadirkan Teror Zombie
Dita Novianti Sugandi Argadiredja, Direktur Produksi dan Distribusi Farmasi Kementerian Kesehatan, menegaskan bahwa swamedikasi harus dilakukan secara bertanggung jawab dan berbasis pengetahuan yang benar.
“Kementerian Kesehatan mendorong transformasi sistem kesehatan nasional untuk memberdayakan masyarakat hidup lebih sehat dan produktif. Kami melihat swamedikasi yang bertanggung jawab sebagai komponen penting dari visi ini, terutama melalui penguatan layanan primer dan adopsi teknologi kesehatan digital,” jelas Dita.
Menurutnya, masyarakat perlu dibekali dengan literasi kesehatan yang memadai agar mampu menentukan obat yang tepat untuk keluhan ringan, tanpa mengabaikan faktor keamanan dan kualitas produk farmasi.
BACA JUGA:Pemerintah Bakal Wajibkan Bahan Bakar E10, Apa Keuntungannya? Ini Kata Ahli
Dengan begitu, swamedikasi tidak hanya membantu efisiensi sistem kesehatan, tetapi juga meningkatkan kesadaran individu dalam menjaga kesehatannya sendiri.
Sementara itu, Kepala BPOM Prof. Dr. Taruna Ikrar menegaskan bahwa pengawasan obat dan informasi kesehatan menjadi kunci utama dalam mewujudkan praktik swamedikasi yang aman.
“BPOM berkomitmen untuk memajukan kerangka peraturan yang modern dan mendukung swamedikasi yang aman serta bertanggung jawab. Pemberdayaan masyarakat melalui akses terhadap informasi dan produk berkualitas adalah langkah penting dalam melindungi masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA:Kenapa Remaja Lebih Nyaman Curhat ke AI? Ahli Ungkap Risikonya
Prof. Taruna juga menambahkan bahwa kolaborasi antara regulator, industri, dan tenaga kesehatan dibutuhkan untuk memastikan produk obat yang beredar aman, berkhasiat, dan bermutu.
Dengan sistem regulasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, diharapkan masyarakat dapat mengakses obat dengan lebih mudah namun tetap dalam koridor keamanan yang jelas.
Sumber: