Teguhkan Cinta Al-Qur'an, Kafilah Kaltara Ikut Semarakkan STQH Nasional di Kendari

Teguhkan Cinta Al-Qur'an, Kafilah Kaltara Ikut Semarakkan STQH Nasional di Kendari

Kafilah Kaltara Ikut Acara pembukaan STQH Nasional XVIII 2025 di Kendari--Diskominfo Kaltara

KALTARA, DISWAY.ID — Kontingen Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) ambil bagian dalam seremoni pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Nasional XVIII Tahun 2025 yang digelar di Alun-alun Tugu MTQ, Kota Kendari, Sabtu malam, 11 Oktober 2025.

Acara yang berlangsung semarak dan penuh kekhusyukan ini secara resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc.

BACA JUGA:Wilayah Perbatasan di Nunukan Kini Semakin Terang Dialiri Pasokan Listrik, 8 Perusahaan Terlibat

Turut hadir Menteri Agama RI, Prof. Dr. (H.C.) K.H. Nasaruddin Umar, M.A., serta Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Andi Sumangerukka, S.E., M.M.

Ribuan peserta dari 38 provinsi di Indonesia mengikuti parade defile dengan menampilkan kekayaan budaya dan ciri khas daerah masing-masing.

Kafilah Kaltara sendiri turut memeriahkan parade dengan mengenakan busana dan atribut tradisional khas Bumi Benuanta.

BACA JUGA:HP Gaming RAM 16GB Harga Rp2 Jutaan, Baterai 7.000 mAh

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kaltara, Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, melalui Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltara, H. Rosyit, S.Ag., M.Si., menyampaikan bahwa keikutsertaan Kaltara merupakan bentuk nyata dalam menyemarakkan syiar Al-Qur’an serta memperkuat ukhuwah antar daerah.

“STQH bukan hanya kompetisi semata, tetapi juga wadah mempererat persaudaraan dan menanamkan cinta Al-Qur’an di tengah masyarakat. Kaltara siap berkontribusi dalam mencetak generasi Qur’ani yang unggul dan berkarakter,” ujar Rosyit.

Ajang STQH Nasional XVIII 2025 akan berlangsung selama sepekan, mulai 12 hingga 19 Oktober 2025, dengan mempertandingkan berbagai cabang, mulai dari tilawah, tahfidz, tafsir, hingga musabaqah hadis.

BACA JUGA:Tragedi Robohnya Bangunan Pesantren, Ahli Soroti Trauma Psikologis Santri

Selain menjadi sarana kompetisi, kegiatan ini diharapkan menjadi ruang pembinaan spiritual yang mampu melahirkan insan-insan Qur’ani di seluruh penjuru tanah air.

Sumber: