Sekolah Rakyat: Mensejajarkan Mimpi Anak Bangsa

Sekolah Rakyat: Mensejajarkan Mimpi Anak Bangsa

PROGRAM Sekolah Rakyat lahir dari pemahaman mendalam Presiden Prabowo Subianto--Disway

Multi-Entry Multi-Exit – Fleksibilitas sesuai kebutuhan siswa

Pembelajaran berbasis empati & deep learning

Pendidikan karakter 24 jam – Bangun subuh, tadarus, hingga pelatihan kedisiplinan

Kelas coding, cybersecurity, & data science

Kepala Sekolah Rakyat MA 10 Pusdiklatbangprov, Ratu Mulyanengsih, menjelaskan program ini adalah gagasan Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan utama memutus rantai kemiskinan ekstrem.

“Sistem asrama ini membantu membentuk karakter dan kedisiplinan siswa. Meskipun ada tantangan adaptasi awal. Namun tidak apa-apa. Karena semua butuh proses,” ujar Ratu.

Wakil Kesiswaan, Nizham Faiz Ghazali menambahkan program ini membuka fakta banyak anak membutuhkan perhatian khusus.

"Bagi saya pribadi, ini bukan hanya soal menjadi pendidik. Tapi tantangan besar untuk berkontribusi pada Indonesia Emas 2045," imbuhnya.

Sekolah Rakyat ini mengembalikan harapan dan membuka jalan bagi anak-anak Indonesia. Terutama bagi mereka yang membutuhkan meraih masa depan yang lebih baik.

BACA JUGA:Warga Kaltara Ayo Cek Bansos PKH BPNT Agustus 2025, Ini Caranya

Bukan Hanya Belajar, tapi Berubah 

Sekolah Rakyat mengadopsi konsep boarding school atau sekolah asrama. Mirip dengan sistem di pesantren atau program diterapkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Model ini dipilih karena memungkinkan siswa mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang intensif.

Selama di sekolah, para siswa tidak hanya belajar. Tetapi menjalani rutinitas terstruktur. Membentuk karakter, disiplin, dan spiritualitas.

Para siswa menjalani hari dengan jadwal padat. Dimulai sejak subuh. Setelah salat berjamaah dan tadarus, siswa wajib mengikuti olahraga dan sarapan.

Lalu dilanjutkan dengan kegiatan belajar di kelas hingga sore. Aktivitas diisi dengan ekstrakurikuler yang beragam.

Sumber: