Sekolah Rakyat: Mensejajarkan Mimpi Anak Bangsa

PROGRAM Sekolah Rakyat lahir dari pemahaman mendalam Presiden Prabowo Subianto--Disway
Kurikulum Sekolah Rakyat tetap mengacu pada Kurikulum Nasional.
Sehingga ijazahnya setara dengan sekolah umum. Perbedaannya terletak pada pendekatan implementasi yang lebih fleksibel dan inovatif.
Totok Amin Soefijanto dari Universitas Paramadina melihat Sekolah Rakyat sebagai "solusi darurat dan program pilot" yang menjangkau anak-anak miskin ekstrem.
Ia menekankan perlunya fleksibilitas kurikulum untuk memenuhi kebutuhan lokal.
Sementara itu, Ina Liem menyambut baik model berasrama sebagai "ruang belajar kebhinekaan,".
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) juga berperan dalam tata kelola program ini. Termasuk penataan kelembagaan dan pemenuhan guru.
"Sekolah Rakyat tidak berjalan sendiri. Tetapi menjadi bagian dari ekosistem kelembagaan Kementerian Sosial," jelas Menteri Rini Widyantini.
Hal ini menunjukkan program ini dirancang dengan tata kelola yang matang dan berkelanjutan.
Fasilitas Mewah Tanpa Biaya
Sekolah Rakyat didesain sebagai boarding school modern dengan fasilitas:
Ruang kelas ber-AC
Laboratorium IPA & studio music
Lapangan olahraga (futsal, voli, badminton)
Klinik kesehatan dengan dokter tetap
Bioskop mini & ruang kreativitas
Kurikulum Nasional Plus Pendekatan Revolusioner
Meski mengikuti Kurikulum Nasional, Sekolah Rakyat memiliki keunikan:
Sumber: