Danantara Akan Kuasai Pasar ASEAN

Indonesia kini bersiap menjadi kekuatan baru di panggung investasi Asia Tenggara.--Disway
JAKARTA, DISWAY.ID - Indonesia kini bersiap menjadi kekuatan baru di panggung investasi Asia Tenggara.
Melalui sovereign wealth fund (SWF) terbarunya, Danantara Indonesia, pemerintah memasang target ambisius: mengonsolidasikan ratusan BUMN dan membawa Indonesia melampaui dominasi Temasek Holdings (Singapura) dan Khazanah Nasional (Malaysia).
Visi besar ini diyakini akan membawa Danantara menguasai pasar ASEAN dalam beberapa tahun ke depan.
Optimisme tak hanya datang dari elite pemerintah.
Para ekonom, analis sekuritas, hingga investor asing mulai melirik Danantara sebagai game changer baru yang menjanjikan perubahan struktural bagi investasi nasional.
BACA JUGA:Literasi Digital Jadi Senjata! Kemenko Polkam: Jangan Sampai Kaltara Jadi Korban Siber
Kekuatan Besar dalam Genggaman
Danantara, resmi bernama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, memegang kendali atas aset BUMN senilai lebih dari Rp14.715 triliun.
Jumlah itu lebih besar dari GDP beberapa negara di Asia. Ditambah mandat strategis dari Presiden Prabowo Subianto, Danantara ditugaskan mengonsolidasikan 844 BUMN beserta seluruh anak dan cucu usahanya.
Langkah ini tidak hanya memperbesar skala.
Tapi juga menciptakan peluang efisiensi, sinergi, dan restrukturisasi masif untuk meningkatkan daya saing BUMN di pasar regional.
BACA JUGA:Ramalan Kartu Tarot 31 Juli 2025: Panduan Emosional dan Spiritualitas Berdasarkan Zodiak!
Melampaui Temasek dan Khazanah
Menurut Muhammad Wafi, Head of Research Korea Investment & Sekuritas Indonesia, Danantara punya potensi lebih besar dibanding Temasek dan Khazanah.
Alasannya? Aset strategis Danantara berasal dari sektor-sektor vital seperti energi, logistik, tambang, hingga perbankan. Semua sektor yang selama ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Bila dikelola dengan efisien, aset strategis ini punya daya ungkit luar biasa. Jauh lebih besar dibanding portofolio pasif yang dimiliki Temasek atau Khazanah,” ujar Wafi.
Menjawab Tantangan BUMN ‘Amburadul’
Sumber: