Koperasi Merah Putih: Kekuatan Baru dari Desa untuk Indonesia

Koperasi Merah Putih: Kekuatan Baru dari Desa untuk Indonesia

Per Juli 2025, sudah 80.081 koperasi Merah Putih yang resmi berbadan hukum.--Disway

KALTARA, DISWAY.ID - Sebuah lompatan besar sedang terjadi di desa-desa seluruh Indonesia.

Tanpa gegap gempita, diam-diam sebuah kekuatan ekonomi baru mulai bangkit—namanya Koperasi Merah Putih. Inisiatif ini bukan sekadar program biasa.

Ia adalah bagian dari mimpi besar membangun kedaulatan ekonomi dari akar rumput, dari desa dan kelurahan di seluruh nusantara.

Per Juli 2025, sudah 80.081 koperasi Merah Putih yang resmi berbadan hukum.

Jumlah itu mencakup ribuan desa dan kelurahan.

Dampaknya mulai terasa nyata.

Harga sembako lebih terjangkau, pasokan bahan pangan lebih stabil, dan pelaku UMKM lokal naik kelas.

BACA JUGA:Koperasi Desa: Antara Gerakan Ekonomi Rakyat dan Alat Program Negara

Koperasi Merah Putih hadir membawa pendekatan baru: koperasi bukan lagi sebatas wadah simpan pinjam atau toko kelontong kecil.

Ia kini jadi tulang punggung distribusi, produksi, hingga penggerak ekonomi lokal berbasis komunitas.

Harga Sembako Lebih Murah

Di berbagai daerah, keberadaan koperasi ini langsung berdampak pada penurunan harga kebutuhan pokok.

Karena koperasi bisa membeli langsung dari produsen atau distributor besar, maka rantai pasok menjadi lebih pendek.

Artinya, harga di tingkat konsumen bisa ditekan.

Di Kabupaten Sumbawa, misalnya, harga beras medium di pasar lokal turun hingga 12% sejak koperasi Merah Putih mulai mengelola distribusinya.

Sumber: