Cek Kesehatan Gratis Serbu Sekolah

Cek Kesehatan Gratis (CKG) 2025—proyek nasional senilai Rp3,4 triliun yang menargetkan 53,8 juta siswa di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.--Disway
KALTARA, DISWAY.ID - Tanpa BPJS, tanpa rujukan, dan tanpa biaya sepeser pun. Pagi itu, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah di Jakarta Barat mendadak berubah jadi posko medis.
Santri-santri antre rapi, tenaga kesehatan siap dengan stetoskop dan jarum suntik.
Semua demi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) 2025—proyek nasional senilai Rp3,4 triliun yang menargetkan 53,8 juta siswa di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Para tenaga kesehatan (nakes) nampak menyiapkan sejumlah perangkat tempurnya: alat tensi, jarum suntik, hingga stetoskop.
Santri-santri pun berjejer rapih. Ada yang malu-malu saat diperiksa tekanan darahnya.
Ada pula yang antusias saat petugas mengajak mereka mengenali alat-alat medisnya.
Dengan ramah, Nakes memeriksa kesehatan para santri. Satu per satu. Semua gratis. Tanpa diminta. Tanpa harus ada yang sakit dulu.
Iya. Mereka berkumpul untuk agenda besar nasional: Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak usia sekolah.
Program ini diluncurkan pemerintah sebagai "hadiah" istimewa jelang perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80.
Tidak hanya disambut antusias oleh para siswa. Tetapi juga oleh orang tua dan berbagai pihak terkait.
Ini adalah sebuah langkah progresif yang menandai pergeseran paradigma dalam sistem kesehatan Indonesia. Dari pendekatan kuratif (mengobati) menjadi preventif (mencegah).
Peluncuran program ini bukanlah yang pertama.
Sebelumnya, pada Februari 2025, pemerintah telah lebih dulu menyasar anak usia 0-6 tahun dan masyarakat dewasa 18 tahun ke atas.
Kini, fokus beralih ke segmen krusial: anak usia sekolah 7-17 tahun.
Sumber: