Tak Disangka, Ampas Tebu Ternyata Bisa Bersihkan Minyak Jelantah
Berawal dari keresahan terhadap limbah minyak jelantah yang sering dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan, tim ini menghadirkan solusi sederhana namun berdampak besar.--IPB
KALTARA, DISWAY.ID - Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K), tim Biocoagreen berhasil mengubah limbah minyak jelantah menjadi padatan aman buang dengan memanfaatkan limbah ampas tebu, sebagai langkah nyata mewujudkan konsep zero waste.
Berawal dari keresahan terhadap limbah minyak jelantah yang sering dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan, tim ini menghadirkan solusi sederhana namun berdampak besar.
Mereka mengubah minyak jelantah menjadi padatan aman buang, dengan memanfaatkan limbah ampas tebu dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
BACA JUGA:Mengapa Telur Ayam Fertil Tidak Layak Konsumsi dan Dilarang Diperjualbelikan? Ini Ini Kata Ahli
Tim Biocoagreen diketuai oleh Marsha Callista Birachmatika, dengan anggota Riswan Yanuar Gani, Elramda Nafis, As Syifa Savitri, dan Keiko Eventius Warman.
Kolaborasi lintas disiplin ini menjadi kekuatan utama dalam pengembangan produk yang inovatif, berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan.
“Gagasan Biocoagreen terinspirasi dari produk pengeras minyak jelantah yang populer di Jepang. Namun, alih-alih menggunakan bahan sintetis, tim kami mengadaptasi konsep tersebut untuk konteks Indonesia dengan pendekatan ekonomi sirkular,” ujar Marsha.Biocoagreen memanfaatkan ampas tebu, limbah yang sering dihasilkan oleh pedagang es sari tebu, sebagai bahan utama pembuatan oil solidifier. Dengan demikian, Marsha menyebut, “Inovasi ini tidak hanya menangani limbah minyak, tetapi juga memberi nilai tambah pada limbah organik lain yang melimpah di sekitar kita.”
BACA JUGA:Kenapa Daging Ayam Pejantan Mirip Ayam Kampung? Ini Penjelasan Ahli
Melalui serangkaian uji formulasi, tim berhasil menciptakan produk oil solidifier berbahan dasar ampas tebu.
Inovasi ini membantu mengurangi limbah cair berbahaya dari minyak jelantah dan mendorong penerapan ekonomi sirkular: satu jenis limbah diubah menjadi produk bermanfaat lain.
Produk Biocoagreen, lanjut Marsha, dikemas dalam bentuk bundle berisi dua saset dengan varian original dan charcoal. Setiap saset mampu memadatkan 100–150 mL minyak jelantah, yang kemudian dapat dibuang bersama sampah organik tanpa mencemari lingkungan.
BACA JUGA:Atasi Konflik Gajah dan Manusia, Ini yang Dilakukan Para Ahli
“Dari sisi harga, Biocoagreen memiliki keunggulan kompetitif. Satu bundle hanya dibanderol Rp7.000 untuk 36 gram produk, jauh lebih terjangkau dibandingkan produk sejenis di pasaran yang mencapai Rp13.000 per saset,” ucapnya.
Lebih lanjut, hasil padatan minyak dari produk ini tengah diteliti untuk dikembangkan sebagai lemak tambahan pakan ternak, membuka peluang diversifikasi manfaat dari satu inovasi yang sama.
Sumber: