Begini saat Najwa Shihab, Raditya Dika, dan Nicholas Saputra Jadi Inspirasi Mahasiswa
Tiga figur inspiratif, Najwa Shihab, Raditya Dika, dan Nicholas Saputra, berbagi pengalaman dan semangat kepada mahasiswa IPB University dalam Generasi Campus Roadshow 2025: “Ignite Limitless Potential”.--IPB
KALTARA, DISWAY.ID - Tiga figur inspiratif, Najwa Shihab, Raditya Dika, dan Nicholas Saputra, berbagi pengalaman dan semangat kepada mahasiswa IPB University dalam Generasi Campus Roadshow 2025: “Ignite Limitless Potential”.
Berlatar di panggung Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, ketiganya mengisahkan refleksi perjalanan hidup mereka soal keberanian mengambil risiko, arti kegelisahan, serta proses menemukan jati diri melalui karya.
Prof Yulin Lestari, Direktur Transformasi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran IPB University mengatakan, ruang dialog lintas generasi semacam ini penting sebagai wahana pertumbuhan ide dan nilai kemanusiaan.
BACA JUGA:Dorong Pencegahan Bullying Mahasiswa, Kampus Harus Jadi Ruang Aman
“Kampus bukan sekadar ruang belajar, tetapi juga ruang dialog, refleksi, dan kolaborasi lintas usia serta lintas bidang. Di sinilah ide-ide besar tumbuh dan semangat perubahan disemai,” ujarnya saat membuka acara yang dihelat Grab, Narasi, dan IPB University ini.
Ia berpandangan bahwa setiap generasi memiliki kontribusi unik bagi bangsa.
Generasi muda membawa keberanian berinovasi, sementara generasi senior memberikan kedalaman refleksi dan kebijaksanaan.
“Momentum seperti ini menjadi pemicu agar kampus terus menjadi ruang yang hidup mendorong kreativitas serta menumbuhkan keberanian untuk bersuara dan berkarya,” tambahnya.
BACA JUGA:Belasungkawa untuk Timothy, Satgas Anti-Perundungan di Kampus Dibentuk
Dalam sesi berbagi, jurnalis Najwa Shihab, menceritakan pengalamannya membangun Mata Najwa sebagai program independen yang menuntut keberanian besar.
“Ketika memutuskan membuat Mata Najwa, itu keputusan berat. Kalau programnya gagal, apakah Najwanya gagal? Tapi di situlah letak keberanian,” ungkapnya.
Najwa juga menyoroti pentingnya adaptasi di era digital serta peran jurnalis menjaga integritas di tengah banjir informasi.
“Sekarang dunia dilanda tsunami informasi. Di situ relevansi jurnalis diuji,” tegasnya.
BACA JUGA:Mendiktisaintek Dorong Kampus Semakin Aktif dalam Riset Terapan
Sumber: