Permainan Sensorik Dapat Membantu Anak Merasa Lebih Nyaman dengan Makanan

Permainan Sensorik Dapat Membantu Anak Merasa Lebih Nyaman dengan Makanan

Wawasan ini sejalan dengan filosofi di acara Play-Doh Indonesia, Play-Doh Playdate: Menghidupkan Jajanan Anak dengan Kreativitas Tanpa Batas!.--Istimewa

Mentari Puspa Dewi, lebih lanjut menguraikan bahwa banyak tantangan makan terhubung dengan cara anak merasakan stimulasi sensorik.

“Apa yang orang tua sering sebut ‘picky eating’ bisa berawal dari cara sistem sensorik anak memproses tekstur dan sentuhan,” jelasnya.

"Aktivitas makan melibatkan banyak indra; perasa, penciuman, penglihatan, dan peraba. Jika seorang anak merasa suatu tekstur yang beragam, ini bukan tentang memaksa mereka untuk makan. Justru, ini tentang membantu mereka mengeksplor sensasi tersebut di lingkungan yang positif dan menyenangkan. Bermain Play-Doh menawarkan cara yang aman dan terstruktur untuk melakukannya, membantu otak dan tubuh beradaptasi dengan nyaman.”

BACA JUGA:Ledakan Judi Online! Rumah Tangga Ambruk, Anak Putus Sekolah, Ekonomi RI di Ambang Krisis

Untuk membawa wawasan ini lebih dekat kepada keluarga di Indonesia, Play-Doh Indonesia juga memperkenalkan ‘Play-Doh Jajanan Anak’, kartu resep kreatif yang terinspirasi dari jajanan kesukaan khas Indonesia seperti cilok, kue cubit, dan es podeng. Aktivitas ini mengajak keluarga untuk merayakan budaya kuliner lokal sambil terlibat dalam permainan sensorik yang imajinatif bersama-sama.

“Tujuan kami adalah untuk menginspirasi momen keluarga yang bermakna melalui permainan kreatif,” kata Andrew Tan, perwakilan dari Play-Doh. “Dengan bahan Play-Doh yang non-toksik serta aman, dan kartu resep Jajanan Anak terbaru ini, kami berharap waktu bermain bisa jadi lebih menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi perkembangan anak.”

Setelah sesi diskusi, para orang tua mengikuti lokakarya interaktif yang dipimpin oleh Mentari Puspa Dewi, di mana mereka mempelajari teknik permainan sensorik sederhana untuk mendukung keterampilan motorik dan kepercayaan diri sensorik anak di rumah.

Acara ini menyoroti bagaimana permainan langsung tidak hanya memupuk kreativitas dan koordinasi motorik, tetapi juga memperkuat ikatan emosional dalam keluarga yang menjadi sebuah faktor kunci dalam perkembangan holistik anak-anak.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: