Sering Makan Makanan Instan Bisa Naikkan Risiko Diabetes Tipe 2

Sering Makan Makanan Instan Bisa Naikkan Risiko Diabetes Tipe 2

Kebiasaan mengonsumsi makanan ultra-proses seperti mi instan, sosis, snack kemasan, atau minuman manis siap saji ternyata bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 secara signifikan.--Istimewa

KALTARA, DISWAY.ID — Kebiasaan mengonsumsi makanan ultra-proses seperti mi instan, sosis, snack kemasan, atau minuman manis siap saji ternyata bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 secara signifikan.

Temuan ini diungkap dalam studi terbaru yang dilakukan para peneliti dari University College London (UCL), Inggris, dan dipublikasikan di jurnal The Lancet Regional Health – Europe.

BACA JUGA:Rutin Minum Kopi Ternyata Bisa Bantu Cegah Diabetes dan Penyakit Jantung, Asal Tak Berlebihan

60% Kalori Harian dari Makanan Ultra-Proses

Penelitian menunjukkan sekitar 60% asupan kalori harian masyarakat Amerika Utara berasal dari makanan ultra-proses, sementara di negara berpenghasilan menengah hingga tinggi, angkanya berkisar antara 25–60%.

Jenis makanan ini termasuk minuman bersoda, sereal sarapan, makanan beku siap saji, hingga camilan tinggi garam dan lemak.

Peneliti menemukan bahwa setiap peningkatan 10% konsumsi makanan ultra-proses berhubungan dengan peningkatan risiko 17% terkena diabetes tipe 2.

Sebaliknya, mengganti 10% makanan ultra-proses dengan makanan yang lebih alami dan minim proses, seperti sayur, buah, kacang, atau bahan segar lainnya, dapat menurunkan risiko diabetes hingga 6–8%.

BACA JUGA:Gak Perlu Anti Gula, Ikuti Tips Dokter Biar Tetap Langsing dan Bebas Diabetes

Mengapa Makanan Ultra-Proses Berbahaya?

Menurut Samuel Dicken, ilmuwan klinis dari UCL sekaligus penulis utama studi ini, makanan ultra-proses biasanya terbuat dari bahan yang telah mengalami banyak tahapan industri dan mengandung zat tambahan buatan seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan.

“Masalahnya, makanan jenis ini sangat mudah ditemukan, murah, dan dipasarkan secara agresif. Padahal kandungannya bisa memicu peradangan, gangguan metabolik, hingga resistensi insulin,” jelas Dicken.

Makanan seperti ini juga sering diberi label “rendah lemak” atau “tinggi serat”, namun tetap tinggi gula dan garam tersembunyi yang dapat mengganggu keseimbangan gula darah.

BACA JUGA:Food Waste Capai Rp150 Triliun, Titiek Soeharto: Banyak yang Lapar, tapi Makanan Terbuang

Dalam penelitian yang melibatkan lebih dari 312 ribu orang di delapan negara Eropa selama hampir 11 tahun, tercatat sekitar 14 ribu peserta akhirnya mengidap diabetes tipe 2.

Hasilnya konsisten: semakin tinggi konsumsi makanan ultra-proses, semakin besar risiko diabetes.

Sumber: