Program Makan Bergizi Gagal Ngebut? BGN Hanya Mampu Serap Rp28 Triliun dari Rp99 Triliun

Program Makan Bergizi Gagal Ngebut? BGN Hanya Mampu Serap Rp28 Triliun dari Rp99 Triliun

Kepala BGN, Dadan Hindayana menyampaikan penyerapan anggaran program MBG akan meningkat secara signifikan menjelang akhir tahun--Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

KALTARA, DISWAY.ID – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa realisasi belanja anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditargetkan dapat mencapai Rp99 triliun pada akhir 2025.

Angka ini merupakan gabungan dari pagu awal senilai Rp71 triliun dan tambahan anggaran sebesar Rp28 triliun yang direncanakan akan dikucurkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Totalnya jadi Rp99 triliun di tahun ini, Rp71 triliun dari anggaran dasar ditambah Rp28 triliun," ujar Dadan saat ditemui di kantor BGN, Jakarta, Jumat, 26 September 2025.

BACA JUGA:Xiaomi Luncurkan Redmi 15: HP Rp2 Jutaan yang Bisa Jadi Powerbank!

Namun hingga saat ini, serapan anggaran baru mencapai Rp19,3 triliun atau sekitar 27,18% dari pagu awal. Dadan optimistis, meski lambat di awal, penyerapan akan meningkat secara signifikan menjelang akhir tahun.

Ia memperkirakan pada pertengahan Oktober nanti, serapan akan bertambah Rp4,5 triliun, sehingga total menjadi Rp13,8 triliun.

Meskipun demikian, angka tersebut masih berada di bawah 50% dari pagu awal.

Di sisi lain, Dadan juga mengakui bahwa secara realistis, instansi yang ia pimpin kemungkinan hanya bisa menyerap sekitar Rp28 triliun sampai akhir 2025.

Jumlah ini jauh dari total anggaran yang dirancang, maupun dari proyeksi awal program yang disebut-sebut memerlukan lebih dari Rp400 triliun sebelum akhirnya dilakukan efisiensi oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Open PO Lenovo Legion Tab Resmi Dimulai, Tablet Gaming Gahar Harga Mulai Rp7 Jutaan!

Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa kemampuan menyerap anggaran sangat bergantung pada jumlah Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) yang berhasil dibentuk.

Setiap unit SPPG yang aktif menyerap minimal Rp900 ribu per bulan.

Sampai dengan akhir September 2025, diprediksi ada sekitar 10.000 SPPG yang telah beroperasi.

Untuk memastikan penggunaan anggaran berjalan dengan efektif, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana meninjau langsung pelaksanaan program di lapangan.

Sumber: