SMAN 72 Mulai Kondusif, Kemendikdasmen Lanjutkan Pendampingan Psikososial
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengunjungi para korban ledakan SMA Negeri 72 Jakarta.--Kemendikdasmen
JAKARTA, DISWAY.ID - Pasca kejadian ledakan di SMAN 72 Jakarta pada hari Jumat tanggal 7 November 2025, sekolah mulai kondusif.
Suasana kegiatan belajar mengajar di sekolah dilakukan secara daring dengan pelaksanaan dukungan psikososial awal berbasis Psychological First Aid (PFA) untuk siswa, guru, dan wali murid yang didampingi secara profesional oleh 56 psikolog dari Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI), Psikolog Polri, Dinas PPAPP, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. HIMPSI merupakan Mitra yang digandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk melakukan layanan psikososial pasca bencana.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menyampaikan bahwa layanan psikososial pasca bencana bertujuan untuk menghilangkan trauma warga sekolah.
BACA JUGA:DPR Minta Polisi Usut Tuntas Ledakan di SMA 72, Diduga Terkait Kasus Perundungan
Merujuk data per Senin 10 November 2025 yang dihimpun oleh Sekretariat Nasional Sekolah Pendidikan Aman Bencana, kondisi di lingkungan sekolah sudah kondusif dan tempat kejadian sudah diperbaiki.
Masjid yang menjadi tempat kejadian sudah direnovasi kembali dengan mengecat ulang dinding dan mengganti karpet masjid baru.
Adapun rekomendasi HIMPSI adalah 1) Guru dibekali keterampilan pendampingan psikososial kepada siswa karena bersifat jangka panjang; 2) Satu minggu penanganan darurat pendidikan, pendampingan, rapid assessment dari 589 siswa dan guru dinyatakan aman fisik dan mental. Lalu, rapid asesmen 3-5 hari sudah ada hasil dengan dilakukan pendampingan lanjutan di sekolah; 3) Pembelajaran tetap dilakukan seperti biasa secara daring.
BACA JUGA:Pernyataan Resmi Kemendikdasmen soal Insiden Ledakan SMAN 72 Jakarta
Materi pemulihan mental dilakukan oleh tim tenaga psikologi Korps Relawan Bencana (KRESNA) Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) yakni berupa dukungan PFA, bagi para murid, guru, dan tenaga kependidikan SMAN 72 Jakarta yang terdampak kejadian.
“Kami lebih dapat mengendalikan emosi kami saat ini, terima kasih atas materi pemulihan mental yang telah diberikan oleh tim psikolog” ujar murid Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 72 Jakarta Kelas XI-E, Raya Putri Lestari, seusai mendapatkan materi pemulihan mental, Senin 10 November 2025..
Kegiatan PFA bagi murid dan GTK SMAN 72 Jakarta ini dibagi ke dalam kelompok sesuai kelasnya masing-masing dengan didampingi oleh fasilitator dan observer untuk kemudian melakukan berbagai aktivitas tahapan pemulihan pasca trauma. Seperti Orientasi dan Klarifikasi Fakta, Normalisasi dan Psychoeducation, serta Dukungan dan Refleksi (Coping Sharing).
BACA JUGA:Ledakan Judi Online! Rumah Tangga Ambruk, Anak Putus Sekolah, Ekonomi RI di Ambang Krisis
“Program ini dirancang untuk menurunkan tingkat trauma, meningkatkan rasa aman, dan memulihkan semangat belajar kalian,” urai tim tenaga psikologi KRESNA, Lim Swie Hok, ketika menyapa sekitar 100 partisipan yang bergabung secara daring.
Menurut Lim Swie Hok, pertemuan yang semula tegang dan diselimuti kecemasan, perlahan berubah menjadi lebih tenang seiring berjalannya sesi lewat pemutaran instrumen lagu yang menenangkan pikiran di mana partisipan diajak untuk membayangkan suasana alam yang teduh dan menenangkan.
Sumber: