Bukan Mitos! Jenggot Bisa jadi Tempat Berkembangnya Kuman, Bahkan Lebih Parah dari Hewan Peliharaan

Foto Ilustrasi--Hello Sehat
KALTARA, DISWAY.ID - Sebuah studi ilmiah yang dilakukan di Swiss mengungkapkan bahwa jenggot pria bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri berbahaya bahkan lebih banyak dibandingkan dengan bulu anjing.
Temuan ini dilansir oleh Times of India, berdasarkan hasil riset yang sebelumnya dipublikasikan di jurnal European Radiology tahun 2019.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan membandingkan tingkat keberadaan mikroba pada jenggot pria dan bulu anjing dari berbagai ras.
Penelitian ini melibatkan 18 pria berjenggot dengan usia antara 18 hingga 76 tahun, serta 30 ekor anjing.
BACA JUGA:Langkah Bersejarah: 30 Ribu Artefak Kembali ke Indonesia, Ratu Maxima Siap Kunjungi RI
Para peneliti mengambil sampel dari jenggot dan air liur pria, lalu membandingkannya dengan bulu dan air liur anjing.
Mereka juga menguji tingkat kontaminasi bakteri pada mesin MRI yang digunakan oleh manusia dan hewan.
Hasilnya cukup mencengangkan, Seluruh pria dalam studi tersebut memiliki jumlah mikroorganisme yang tinggi di area jenggot, sementara hanya 23 dari 30 anjing yang menunjukkan tingkat mikroba serupa.
Bahkan, tujuh pria teridentifikasi membawa bakteri yang tergolong patogen bagi manusia, seperti Staphylococcus aureus dan Enterococcus faecalis.
Sebaliknya, hanya empat dari anjing-anjing tersebut yang mengandung bakteri berbahaya.
Mengapa Jenggot Jadi Sarang Bakteri?
Menurut para ahli, struktur jenggot menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri untuk berkembang.
Rambut di wajah bisa menahan kelembapan, minyak alami kulit, partikel makanan, keringat, hingga debu.
Semua elemen ini menjadi sumber nutrisi bagi bakteri.
BACA JUGA:5.000 Pelari Ramaikan wondr ITB Ultra Marathon 2025, 32 Guru Besar Turut Ambil Bagian
Sumber: