Langkah Bersejarah: 30 Ribu Artefak Kembali ke Indonesia, Ratu Maxima Siap Kunjungi RI

KALTARA, DISWAY.ID - Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa Pemerintah Belanda telah sepakat untuk memulangkan sekitar 30 ribu artefak dan benda bersejarah milik Indonesia yang selama ini berada di Negeri Kincir Angin.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Prabowo sesaat setelah tiba di Tanah Air usai kunjungan kerjanya ke sejumlah negara, termasuk menghadiri Sidang Umum PBB di New York dan melakukan lawatan ke Belanda.

“Saya mendapat sambutan yang luar biasa dari Raja Belanda. Mereka sepakat untuk mengembalikan 30 ribu artefak milik kita yang selama ini disimpan di sana,” ujar Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 27 September 2025.

BACA JUGA:5.000 Pelari Ramaikan wondr ITB Ultra Marathon 2025, 32 Guru Besar Turut Ambil Bagian

Prabowo menilai langkah Pemerintah Belanda ini merupakan sinyal positif atas hubungan bilateral yang semakin harmonis antara kedua negara.

“Ini mencerminkan niat baik dari Belanda untuk menjaga dan mempererat kerja sama dengan Indonesia ke depannya,” tambahnya.

Selain pertemuan dengan Raja Willem-Alexander, Prabowo juga disambut oleh Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch.

Ia mengungkapkan, kehadiran Raja dan Ratu sekaligus dalam satu pertemuan merupakan bentuk penghormatan luar biasa yang jarang diberikan kepada tamu negara.Tempu

BACA JUGA:Sekuel Superman Tayang 2027, Lex Luthor Siap Tampil dengan Baju Tempur

Tak hanya itu, Ratu Máxima yang dikenal memiliki kepedulian terhadap inklusi keuangan global, juga menyatakan niatnya untuk datang ke Indonesia.

Ia dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada 25 November 2025 untuk berdiskusi bersama para ahli keuangan terkait strategi meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

“Ratu Máxima akan hadir dan berdialog dengan para pakar keuangan kita, terutama dalam upaya membantu masyarakat yang masih kesulitan dalam mengelola keuangannya. Program ini juga didukung oleh PBB,” jelas Prabowo.

Kunjungan Presiden Prabowo ke Belanda merupakan bagian dari misi diplomatik dan penguatan hubungan strategis antarnegara.

BACA JUGA:Resmi: Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Pemerintah Fokus Berantas Rokok Ilegal

Sumber: