Pencairan Bansos BSNT 2025 Kabupaten Bulungan, Non Tunai Masuk Rekening KPM

Pencairan Bansos BSNT 2025 Kabupaten Bulungan, Non Tunai Masuk Rekening KPM

Pemerintah Kabupaten Bulungan terus memperkuat sistem pencairan bantuan sosial melalui mekanisme non tunai.--Pemkab Bulungan

BULUNGAN, DISWAY.ID – Pemerintah Kabupaten Bulungan terus memperkuat sistem pencairan bantuan sosial melalui mekanisme non tunai.

Langkah ini tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga mendorong perubahan pola pikir keluarga penerima manfaat (KPM) agar lebih produktif.

Hal tersebut ditegaskan Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd., M.Si., dalam acara Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dan Sosialisasi Elektronifikasi Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) bagi KPM Program Keluarga Harapan (PKH) se-Kabupaten Bulungan, Kamis 24 Juli 2025, di Gedung Tenguyun, Kantor Bupati Bulungan.

BACA JUGA:Paskibraka Tarakan 2025 Resmi Dimulai, Wali Kota: Ini Bukan Sekadar Latihan Fisik

Transaksi Bansos Kini Non Tunai, Bebas Potongan Ilegal

Menurut Bupati Syarwani, saat ini seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, termasuk pencairan bansos BSNT 2025 Kabupaten Bulungan, telah dialihkan ke sistem non tunai.

"Mulai dari pembayaran gaji ASN, tunjangan, hingga bansos yang bersumber dari APBD, semuanya disalurkan secara non tunai," ujarnya dikutip dari laman resmi Pemkab Bulungan. 

Bupati juga menekankan bahwa sistem ini menjadi solusi untuk menghapus praktik pungutan liar dalam proses distribusi bansos.

"Bantuan langsung masuk ke rekening penerima. Nama dan alamatnya tercatat secara digital, jadi tidak ada lagi potongan tidak resmi di tengah jalan," tegasnya.

BACA JUGA:Danantara Akan Kuasai Pasar ASEAN

Contoh konkret diterapkan pada bantuan bencana seperti bagi korban kebakaran.

"Kita salurkan bantuan sebesar 15 juta rupiah langsung ke rekening penerima tanpa lewat pihak ketiga," tambahnya.

Syarwani tak hanya bicara soal sistem, tapi juga mengajak para KPM untuk mengubah pola konsumsi menjadi lebih produktif.

Salah satu kisah inspiratif datang dari seorang ibu rumah tangga di Desa Salimbatu, yang memanfaatkan bantuan PKH untuk membuka usaha sembako.

"Uangnya tidak dihabiskan, tapi diputar jadi modal usaha. Inilah contoh pemanfaatan bansos yang berdampak jangka panjang," kata Syarwani di hadapan para peserta sosialisasi.

Sumber: