Ahli Gizi Ungkap 5 Kebiasaan Sarapan yang Ternyata Tak Sehat
Sarapan biasanya disebut sebagai waktu makan terpenting dalam sehari. Kebiasaan makan di pagi hari sangat memengaruhi sisa harimu, termasuk energi, fokus, suasana hati, bahkan pencernaan.--
Ridhima menyarankan untuk menambahkan protein powder atau selai kacang ke dalam jus, agar lonjakan gula lebih terkendali dan energi lebih stabil.
BACA JUGA:Mengapa Telur Ayam Fertil Tidak Layak Konsumsi dan Dilarang Diperjualbelikan? Ini Ini Kata Ahli
3. Lari pagi dengan perut kosong
Banyak orang memulai hari dengan aktivitas berat seperti lari pagi tanpa makan. Namun menurut Ridhima, ini justru meningkatkan hormon stres dan bisa mengganggu performa olahraga.
“Bagi kebanyakan orang, olahraga dengan perut kosong meningkatkan kadar kortisol. Hormon stres ini membuat olahraga terasa jauh lebih berat dan justru mengganggu hasil yang ingin dicapai,” ungkapnya.
BACA JUGA:Kenapa Daging Ayam Pejantan Mirip Ayam Kampung? Ini Penjelasan Ahli
4. Minum kopi sebelum makan
Dari kopi hitam, bullet coffee dengan ghee, hingga berbagai trik kesehatan lainnya—kopi memang populer. Tapi minum kopi saat perut kosong bisa memicu asam lambung.
Ridhima menjelaskan, “Kafein memberi sinyal pada lambung untuk memproduksi lebih banyak asam. Ketika tidak ada makanan untuk memprosesnya, asam itu hanya berkumpul dan menyebabkan rasa tidak nyaman, bahkan mual. Peminum kopi rutin mungkin tidak akan dehidrasi parah, tetapi kafein tetap mempercepat pengeluaran cairan.”
Solusi: makan kacang-kacangan atau roti panggang sebelum minum kopi agar lambung dapat mengelola kafein dengan lebih baik.
BACA JUGA:Atasi Konflik Gajah dan Manusia, Ini yang Dilakukan Para Ahli
5. Melewatkan sarapan
Banyak diet populer seperti OMAD atau intermittent fasting menyarankan untuk melewatkan sarapan. Namun Ridhima menilai menghilangkan sarapan sepenuhnya bukan ide sehat.
Ia mengatakan bahwa orang yang tidak sarapan justru lebih mudah terdistraksi, kurang fokus, dan cenderung makan berlebihan saat makan siang.
“Ketika waktu makan siang tiba, mereka sudah sangat lapar sehingga makan terlalu banyak dan akhirnya merasa sangat mengantuk. Metabolisme tubuh berada di puncaknya pada pagi hari. Sarapan yang wajar membantu menjaga energi tetap stabil dan mencegah rasa lelah yang biasanya disalahkan sebagai ‘lemas siang hari’,” jelasnya.
Sumber: