Hari Batik Nasional: Simbol Cinta Budaya yang Tak Pernah Luntur

Hari Batik Nasional: Simbol Cinta Budaya yang Tak Pernah Luntur

Setiap tanggal 2 Oktober, Masyarakat Indonesia memperingati Hari Batik Nasional sebagai momen pengingat pentingnya melestarikan warisan budaya bangsa--Shopee

BACA JUGA:Tips Aman Nomor WA Kamu Terima Saldo DANA Gratis Rp135.000 dari Aplikasi Penghasil Uang

Dalam berbagai kesempatan resmi, termasuk saat menghadiri sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), beliau kerap mengenakan batik sebagai bentuk diplomasi budaya.

Tak jarang, batik juga diberikan sebagai cenderamata kepada tamu-tamu negara.

Langkah serius untuk memperoleh pengakuan dunia atas batik dilakukan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada September 2008, pemerintah secara resmi mengajukan batik ke UNESCO agar diakui sebagai warisan budaya dunia yang tak benda. Hasilnya, setahun kemudian, pengakuan tersebut diberikan menjadi tonggak penting dalam sejarah batik Indonesia.

Tradisi Memakai Batik di Hari Batik Nasional

Menjelang pengumuman resmi UNESCO, pada 1 Oktober 2009, Kementerian Dalam Negeri mengedarkan surat imbauan kepada seluruh pemerintah daerah untuk mengenakan batik pada tanggal 2 Oktober.

BACA JUGA:Dari Garasi ke Global: Kisah Nike Menjadi Raksasa Olahraga Dunia

Tradisi ini terus berlanjut hingga kini, di mana masyarakat dari berbagai kalangan, tak hanya pegawai pemerintah, turut merayakan Hari Batik Nasional dengan mengenakan busana batik terbaik mereka.

Hari Batik Nasional bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi juga menjadi wujud nyata kecintaan rakyat Indonesia terhadap identitas budaya bangsa.

Batik kini bukan hanya warisan, tapi juga gaya hidup dan kebanggaan nasional yang mengakar kuat di tengah masyarakat modern.

Sumber: