“BKKBN pusat dan provinsi melihat Tana Tidung sebagai best practice. Ini jadi motivasi kami agar lebih giat lagi menurunkan angka stunting hingga mendekati nol,” katanya.
BACA JUGA:Demi Akses Kesehatan Setara, Wabup Nunukan Tinjau RS Pratama Sebuku
Dengan prevalensi yang tinggal 5,1 persen, Kabupaten Tana Tidung dinilai berada di jalur yang tepat dalam mencetak generasi unggul dan bebas stunting, sesuai dengan target nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Wabup Hendrik menegaskan bahwa Pemkab akan terus mendorong program yang berkelanjutan dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Kami tak ingin angka ini hanya jadi laporan semata. Yang terpenting adalah keberlanjutan program dan dampaknya nyata bagi anak-anak kita di masa depan,” tegasnya.