Cara Kemendikdasmen Perluas Akses Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus, SLB Direvitalisasi

Cara Kemendikdasmen Perluas Akses Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus, SLB Direvitalisasi

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, melakukan prosesi peletakan batu pertama Revitalisasi Satuan Pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Provinsi Daerah Istimewa (D.I.) Yogyakarta.--Kemendikdasmen

Tahun ini, sekolahnya menerima bantuan untuk membangun selasar penghubung kelas yang akan melindungi murid saat berpindah ruangan.

“Sekolah kami cukup luas dan memang belum ada selasar yang membuat akses untuk melintas antara bangunan satu dan bangunan lainnya kurang nyaman dan kesulitan bagi teman-teman tunanetra misalnya,” ucapnya.

BACA JUGA:Babak Baru Dugaan Korupsi Rp9 Triliun di Kemendikbudristek: Nadiem Makarim Terancam Diperiksa!

Nur Khasanah pun berharap akan semakin banyak sekolah di Yogyakarta yang menerima program revitalisasi ini.

“Sehingga tidak ada lagi sekolah yang tidak layak di Yogyakarta, khususnya sekolah luar biasa. Dengan demikian, anak-anak nanti akan lebih nyaman belajar dan senang bersekolah,” ungkapnya.

Sementara itu, Aisyah, murid kelas 9, mengaku senang dengan pembangunan selasar yang memudahkannya berpindah dari asrama ke kelas tanpa khawatir kehujanan.

Nathan, murid kelas 10, juga menyampaikan hal serupa. Ia merasa lebih aman saat berpindah ke aula maupun lapangan.

Selain peletakan batu pertama, juga dilaksanakan Lokakarya Penguatan Peran Unit Layanan Disabilitas dengan tema “Optimalisasi Fungsi Unit Layanan Disabilitas Bidang Pendidikan dalam Pemenuhan Akomodasi yang Layak”.

Lokakarya yang diikuti oleh perwakilan sekolah di wilayah Yogyakarta ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tenaga pendidik dan tenaga kependidikan tentang konsep dan prinsip implementasi pendidikan inklusif, serta komitmen satuan pendidikan, termasuk kesiapan satuan pendidikan dalam menyediakan lingkungan belajar yang mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif, baik dari segi kurikulum, pembelajaran, sarana prasarana, dan pemenuhan akomodasi yang layak.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan uji kompetensi untuk para murid dari sejumlah SLB di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Dengan uji kompetensi ini, para murid SLB mendapatkan sertifikasi yang telah diakui yang dapat menjadi bekal mereka setelah lulus, baik bekerja maupun untuk berwirausaha.

 

 

 

Sumber: