Kemendikdasmen Bongkar Evaluasi SPMB 2025, Banyak Catatan, Begini Hasilnya

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa SPMB merupakan instrumen vital dalam menjamin akses pendidikan yang merata bagi semua anak Indonesia.--Kemendikdasmen
KALTARA, DISWAY.ID — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar evaluasi nasional atas pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (KALTARA.disway.id/listtag/3931/spmb">SPMB) Tahun 2025.
Hasilnya cukup mengejutkan: meski ada sejumlah catatan penting yang perlu dibenahi, secara umum sistem ini dinilai berjalan transparan, adil, dan akuntabel.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa SPMB merupakan instrumen vital dalam menjamin akses pendidikan yang merata bagi semua anak Indonesia.
“Pendidikan yang bermutu adalah hak setiap warga negara. Prinsip inklusif dan berkeadilan kita terapkan agar tidak ada anak Indonesia yang terhalang mendapatkan pendidikan hanya karena kondisi geografis, sosial, atau ekonomi,” ujarnya di Jakarta, Senin 22 September.
BACA JUGA:Dari Kaltara untuk Indonesia: Sekolah Garuda Jadi Simbol Pemerataan dan Akses Pendidikan Berkualitas
Mu’ti menjelaskan, SPMB 2025 menggunakan empat jalur penerimaan: domisili, prestasi, afirmasi, dan mutasi.
Sistem ini, kata dia, dirancang agar peluang masuk sekolah tetap terbuka bagi berbagai kalangan.
“Jalur-jalur ini kita buka untuk memastikan penerimaan murid berlangsung transparan dan bebas intervensi,” tegasnya.
Evaluasi ini dikemas dalam bentuk Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) yang melibatkan pemerintah daerah, sekolah, hingga pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
BACA JUGA:Cara Kemendikdasmen Perluas Akses Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus, SLB Direvitalisasi
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan di Kemenko PMK, Ojat Darojat, mengapresiasi langkah tersebut.
“Mudah-mudahan dengan diskusi yang melibatkan semua pihak ini, kita menemukan solusi terbaik untuk tahun-tahun mendatang,” katanya.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah, Gogot Suharwoto, menyampaikan bahwa capaian SPMB 2025 tergolong positif.
“Kita sudah melaksanakan dengan transparan dan akuntabel. Namun masih ada beberapa catatan yang bisa ditingkatkan, misalnya soal pelibatan sekolah swasta atau transparansi di daerah,” jelasnya.
Sumber: