Dari Perbatasan Tarakan Menuju Kepemimpinan Advokasi Nasional

Dari Perbatasan Tarakan Menuju Kepemimpinan Advokasi Nasional

Ferry Mario Zakaria Ngelo, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Teknologi Yogyakarta, yang juga penggiat organisasi ekstrakampus Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi DIY (LMND), melihat kepemimpinan sebagai pertemuan antara analisis, empati, da--Istimewa

Pengalaman bertemu para peserta lain membuatnya merefleksikan diri.

“Ketemu 60 pemimpin lain itu luar biasa. Mereka sangat aktif dan itu menuntut saya ikut aktif juga,” ujarnya.

Visi besarnya setelah mengikuti acara ini, sejalan dengan nilai dasar FLC. “Saya akan mengimplementasikan tagline FLC—berkarya, berdaya, berdampak. Tagline itu akan saya lekatkan dalam diri saya,” tuturnya.

Semangat Diktisaintek Berdampak tumbuh bersama Mario. Ia percaya bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya untuk dimengerti, tetapi untuk digunakan.

Ia juga sadar bahwa ilmu bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk masyarakat.

Dampak tidak selalu dimulai dari panggung besar. Kadang, justru dimulai dari ruang-ruang kecil di perbatasan, dari keberanian seorang untuk memulai.

BACA JUGA:Menuju Kota Digital Tertib, Wali Kota Tarakan Ajak Masyarakat Gunakan Frekuensi dengan Bijak

Dan dari Tarakan, Mario membawa pesan bagi generasi muda Indonesia. Perubahan besar negara ini bisa dimulai dari mereka yang memilih untuk mendengar, memahami, dan bertindak, meski dari tempat yang jauh dari pusat.

 

Sumber: