Majukan Ekonomi Lokal, Kampus Didorong Jadi Penggerak Inovasi Daerah
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto--Kemendiktisaintek
KALTARA, DISWAY.ID - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tegaskan komitmen untuk memperkuat peran perguruan tinggi, sebagai motor penggerak inovasi dan pembangunan daerah.
Hal ini menjadi fokus utama dalam Rapat Kerja Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) yang dihadiri Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan, Wamendiktisaintek, Stella Christie, dan jajaran Kemdiktisaintek. Rapat kerja ini digelar di Kompleks Parlemen Republik Indonesia, Senin 4 November 2025.
Menteri Brian mendorong agar perguruan tinggi aktif berkolaborasi dengan sektor industri dan pemerintah daerah.
“Jika kolaborasi berjalan dengan baik, setiap penelitian, dari skripsi hingga disertasi dapat lahir dari masalah riil yang dihadapi daerah dan industri,” tegas Menteri Brian.
BACA JUGA:Ih Keren! Permen Kayu Putih Inovasi Peneliti Siap Masuk Hotel Bintang Lima
Dalam rapat ini, Komite III DPD RI menyampaikan sejumlah masukan strategis. Beberapa di antaranya menyoroti perlunya peningkatan dukungan terhadap Perguruan Tinggi Swasta (PTS), penyederhanaan sistem akreditasi yang dinilai masih belum seragam, serta penguatan riset dan inovasi yang berdampak langsung pada masyarakat. DPD juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap jalur penerimaan mahasiswa mandiri dan pembinaan perguruan tinggi teknik di daerah untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli nasional.
“Banyak PTS memiliki potensi besar, hanya perlu pendampingan yang tepat agar bisa ikut berkontribusi dalam inovasi nasional,” ujar Wakil Ketua I Komite III DPD RI, Dailami Firdaus.
BACA JUGA:PEDA Petani Nelayan Kaltara 2025: Dari Tarakan, Semangat Inovasi Tumbuh di Ladang dan Laut
Riset Sebagai Solusi
Kemdiktisaintek menyatakan, pemerintah tengah
keterhubungan antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan industri. Melalui pendekatan berbasis kebutuhan, Kemdiktisaintek mendorong agar riset dan karya ilmiah mahasiswa serta dosen diarahkan untuk menjawab persoalan konkret di sekitarnya.
Kementerian juga membuka kolaborasi industri dan kampus, di mana industri dapat menyampaikan tantangan yang dihadapi untuk kemudian dicarikan solusi melalui riset akademik.
Lebih lanjut Wamendiktisaintek Stella menjelaskan bahwa peningkatan dana riset, merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap penguatan kualitas riset di kampus, termasuk PTS dan kampus-kampus di wilayah timur Indonesia.
Dana tersebut diarahkan untuk memperkuat hilirisasi riset dan memastikan hasil penelitian dapat digunakan langsung oleh masyarakat dan industri.
Sumber: