Perkuat Ekonomi Kawasan, China dan ASEAN Sepakat Tingkatkan Perjanjian Perdagangan Bebas

Perkuat Ekonomi Kawasan, China dan ASEAN Sepakat Tingkatkan Perjanjian Perdagangan Bebas

Konfrensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-47 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia--Instagram kemensetneg.ri

KALTARA, DISWAY.ID – Babak baru kerja sama ekonomi Asia Tenggara dimulai.

China dan negara-negara anggota ASEAN resmi menandatangani peningkatan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN–China (ACFTA) versi 3.0, pada Selasa, 28 Oktober 2025, di sela KTT ASEAN ke-47 di Malaysia.

Kesepakatan terbaru ini memperluas cakupan kerja sama hingga mencakup sektor ekonomi digital, ekonomi hijau, dan industri strategis baru, sebagaimana diumumkan Kementerian Perdagangan China dalam pernyataan resminya.

Langkah ini dinilai sebagai upaya strategis Beijing memperkuat hubungan ekonomi dengan Asia Tenggara kawasan yang kini memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan sebesar US$ 3,8 triliun di tengah meningkatnya tekanan akibat kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap berbagai negara.

BACA JUGA:Hadiri Penguatan Bawaslu, Gubernur Zainal: Demokrasi Kaltara Harus Berintegritas dan Beradab!

“Peningkatan kesepakatan ini menunjukkan komitmen kuat kedua pihak dalam mendukung sistem perdagangan multilateral dan ekonomi terbuka,” tulis Kementerian Perdagangan China.

Hubungan Dagang Makin Erat di Tengah Tekanan Global

ASEAN yang kini beranggotakan 11 negara, termasuk Timor-Leste sebagai anggota terbaru, tercatat sebagai mitra dagang terbesar China.

Nilai perdagangan kedua pihak mencapai US$ 771 miliar pada tahun 2024, menurut data resmi ASEAN.

Versi terbaru ACFTA 3.0 ini juga disebut akan membuka akses pasar lebih luas bagi produk pertanian, farmasi, dan sektor digital.

Kesepakatan ini melengkapi kerja sama yang telah berlangsung sejak FTA pertama antara ASEAN dan China diberlakukan pada tahun 2010.

Negosiasi pembaruan ACFTA telah dimulai sejak November 2022 dan rampung pada Mei 2025, bertepatan dengan gelombang baru tarif impor AS terhadap produk-produk China.

Sinergi RCEP dan ACFTA: Perisai dari Tekanan Tarif AS

Selain penandatanganan ACFTA 3.0, Kuala Lumpur juga menjadi tuan rumah KTT Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pertama dalam lima tahun terakhir pada Senin, 27 Oktober 2025.

BACA JUGA:Pelajaran Budi Pekerti Harus Kembali Diajarkan, untuk Bentuk Karakter Siswa dan Mencegah Bullying

Baik ASEAN maupun China merupakan anggota RCEP blok perdagangan terbesar dunia yang mencakup hampir sepertiga populasi global dan 30% PDB dunia.

Sumber: