Yoghurt atau Kefir, Mana yang Lebih Baik bagi Kesehatan?

Yoghurt dan kefir merupakan produk susu fermentasi yang sudah menjadi minuman tradisional selama ribuan tahun yang secara ilmiah telah dibuktikan bermanfaat bagi kesehatan yang dikategorikan sebagai produk probiotik.--IPB
Pada umumnya, orang Asia termasuk Indonesia mengalami kondisi yang dinamakan intoleransi laktosa atau lactose intolerance, yaitu gangguan pencernaan ringan sampai berat setelah mengonsumsi susu.
Yoghurt dan kefir telah dibuktikan dapat mengurang lactose intolerance ini.
Dari berbagai hasil penelitian, kefir mengandung sekitar 50 strain bakteri dan ragi yang bermanfaat bagi kesehatan sehingga menjadikannya sumber probiotik yang luar biasa.
Sementara itu, yoghurt umumnya mengandung 2–6 strain bakteri, meskipun ada juga yoghurt yang diperkaya mengandung lebih banyak strain bakteri.
Pada umumnya, kefir lebih mudah ditoleransi oleh orang-orang yang mengalami intoleransi laktosa karena fermentasinya memecah laktosa lebih menyeluruh.
Sementara itu, yoghurt juga mendukung pencernaan dan kesehatan usus, tetapi mungkin tidak seefektif bagi mereka yang sensitif terhadap laktosa.
BACA JUGA:Apa Bedanya Ikan Salem dan Kembung? Ahli Ungkap Fakta Menarik
Nilai Gizi
Dari sisi nilai gizi, kedua produk susu fermentasi ini merupakan sumber kalsium, protein, dan vitamin B yang sangat baik.
Secara keseluruhan, kefir cenderung mengandung sedikit lebih protein dan kalium per porsinya jika dibandingkan dengan yoghurt.
Jika kita menginginkan kesehatan usus yang optimal, kekebalan tubuh yang lebih kuat, dan toleransi laktosa yang lebih baik, kefir merupakan pilihan terbaik.
Namun, tentu saja yoghurt tetap merupakan pilihan yang baik utamanya bagi yang lebih lebih menyukai tekstur yang lebih kental atau rasa yang lebih ringan.
Seperti yang telah diuraikan di atas, kefir dan yoghurt sama-sama dibuat dengan memfermentasi susu.
Namun, proses dan kultur yang digunakan sangat berbeda.
BACA JUGA:Buktikan Khasiat Minum Rebusan Kunyit untuk Kesehatan, Ini Kata Ahli
Kefir dibuat menggunakan biji kefir, yang merupakan campuran simbiosis bakteri dan ragi. Biji kefir ini selanjutnya ditambahkan ke dalam susu segar (sapi, kambing, atau kerbau).
Sumber: