Di Palangka Raya, Wamen Stella Christie Tegaskan Riset Harus Berdampak, Bukan Cuma di Jurnal!

Di Palangka Raya, Wamen Stella Christie Tegaskan Riset Harus Berdampak, Bukan Cuma di Jurnal!

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Diktisaintek), Stella Christie, menegaskan bahwa riset unggulan perguruan tinggi tidak boleh berhenti hanya sebagai pencapaian akademik.--Kemendiktisaintek

PALANGKA RAYA, DISWAY.ID – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Diktisaintek), Stella Christie, menegaskan bahwa riset unggulan perguruan tinggi tidak boleh berhenti hanya sebagai pencapaian akademik.

Menurutnya, publikasi ilmiah memang penting, namun tujuan akhir dari setiap penelitian adalah menghadirkan solusi nyata yang bisa dirasakan masyarakat.

Hal itu disampaikan Stella Christie saat menghadiri Paparan Riset Unggulan Universitas Palangkaraya (UPR) pada kunjungan kerjanya ke Kalimantan Tengah, Sabtu 13 September 2025.

BACA JUGA:Wamen Stella Christie Cek Lokasi Sekolah Garuda di Mempawah

Ia mengapresiasi beragam riset UPR, mulai dari digitalisasi pertanian, riset biodiversitas, hingga pengembangan terapi kesehatan.

“Riset unggulan seperti ini harus menjadi fondasi pembangunan bangsa. Tidak boleh berhenti di laboratorium atau jurnal, tetapi harus diterjemahkan menjadi inovasi yang bermanfaat nyata. Dengan intervensi tepat, riset bisa memperkuat ketahanan pangan, melestarikan ekosistem gambut tropis, hingga menghadirkan solusi medis lebih efektif. Inilah yang mendekatkan kita ke cita-cita Indonesia Emas 2045,” tegas Wamen Stella Christie.

BACA JUGA:Wamen Stella Christie Dorong Riset sebagai Investasi RI

Dorong Kolaborasi Lintas Sektor

Stella juga menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, industri, dan masyarakat.

Menurutnya, riset baru akan benar-benar berdampak jika bisa ditindaklanjuti menjadi kebijakan, inovasi industri, atau program pemberdayaan masyarakat.

Pandangan tersebut sejalan dengan pernyataan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, yang menilai riset UPR telah memberi jawaban nyata atas kebutuhan daerah. Ia berharap riset kampus dapat menjadi motor transformasi di tengah hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).

Rektor UPR, Salampak, menegaskan pihaknya akan terus mendorong lahirnya riset inovatif yang relevan dengan tantangan zaman.

Hal itu juga diamini mahasiswa, salah satunya Natalia Purba dari Fakultas Kedokteran UPR. Ia bersama tim tengah meneliti terapi kanker payudara berbasis kombinasi metformin dan simvastatin dengan teknologi Smart Nanoparticle Delivery System (SNDS).

BACA JUGA:Prediksi Empoli vs Parma: Stadio Castellani Jadi Saksi Penentuan Nasib!

“Penelitian ini bukan sekadar tugas akademik, tapi upaya agar masyarakat bisa mendapatkan terapi efektif dengan efek samping minimal,” kata Natalia.

Sumber: