Sekolah Garuda: Cetak Generasi Emas 2045

SEKOLAH Garuda didirikan oleh Presiden melalui Inpres No. 7 Tahun 2025.--Disway
Berbeda dengan sekolah reguler yang hanya menerapkan satu jenis kurikulum. SMA Unggulan M.H. Thamrin mengintegrasikan tiga kurikulum: Kurikulum Nasional, Kurikulum Cambridge, dan Olimpiade Sains.
Pendekatan kurikulum yang beragam ini membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi tantangan global dalam dunia sains.
SMA Negeri Unggulan M.H. Thamrin, yang diresmikan pada Juli 2008 oleh Pemprov DKI Jakarta, memiliki standar yang tinggi dalam seleksi siswa.
Program Sekolah Garuda, yang mencakup pengembangan sekolah baru maupun peningkatan fasilitas sekolah yang sudah ada, mendapat perhatian khusus dari DPR RI. Khususnya Komisi X yang membidangi pendidikan.
Komisi X DPR RI memberikan dukungan terhadap program Sekolah Garuda yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan di bawah Kemendikbudristek.
Anggota Komisi X DPR RI, Mercy Chriesty Barends, menyampaikan Sekolah Garuda merupakan bagian dari inisiatif Kemendikbudristek yang kini memasuki tahap awal.
Ia menjelaskan program ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperluas akses pendidikan berkualitas di berbagai wilayah Indonesia.
Baik melalui pengembangan sekolah yang sudah ada maupun pembangunan sekolah baru.
"Sekolah Garuda ini kan di bawah Kemendikbudristek. Tahap pertama ini kan 100 unit sekolah, satuan pendidikan mendapat fasilitas baik dalam program untuk yang sudah ada kemudian ditingkatkan. Yang kedua bangun baru," ujar Mercy yang ditemui Disway di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 15 Agustus 2025.
Untuk pengembangan sekolah yang telah ada, Mercy menyebutkan pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 miliar hingga Rp250 miliar.
Sementara itu, pembangunan sekolah baru bahkan menyerap anggaran hingga Rp2 triliun.
"Untuk yang sudah ada kemudian ditingkatkan di beberapa wilayah. Kurang lebih dananya sekitar Rp250 miliar. Sementara untuk yang bangun baru bahkan sampai angka Rp 2 triliun," ungkapnya.
Dia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Khususnya, bagi daerah yang telah lebih dulu memiliki sekolah unggulan.
"Bahwa kemudian dipadupadankan dengan dana dari pusat, harapannya ini bisa memperluas cakupan lagi untuk anak-anak yang berprestasi unggul dan sebagainya. Agar mereka bisa mendapatkan akses pendidikan berkualitas secara lebih bermakna," jelasnya.
Komisi X, sebagai mitra kerja Kemendikbudristek, berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan terhadap implementasi program ini.
Sumber: