Tantangan Pendidikan Daerah Terpencil, Program Inovatif Nunukan Dipuji Hingga Australia

Tantangan Pendidikan Daerah Terpencil, Program Inovatif Nunukan Dipuji Hingga Australia

Pemerintah daerah bersama para guru dan komunitas pendidikan setempat menghadirkan program-program kreatif agar anak-anak Nunukan tidak tertinggal dari daerah lain.--Pemkab Nunukan

Ada pula sekolah komunitas yang digagas bersama warga lokal.

Sistem ini memungkinkan guru tinggal di rumah warga untuk mengajar anak-anak di lokasi terpencil, sehingga pendidikan bisa terus berjalan tanpa harus menunggu pembangunan sekolah formal.

Program-program ini tak hanya menyelesaikan masalah akses, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong masyarakat perbatasan.

BACA JUGA:Kadin Siap Perkuat Kerja Sama dengan Rusia di Sektor Kesehatan hingga Pendidikan

Mendapat Perhatian hingga Australia

Kisah inovasi pendidikan di Nunukan ternyata menggema hingga ke kancah internasional.

Beberapa waktu lalu, delegasi pendidikan dari Australia mengapresiasi program ini dalam sebuah forum kerja sama bilateral.

Mereka menilai pendekatan berbasis komunitas yang dilakukan Nunukan bisa menjadi contoh bagi negara lain dengan tantangan geografis serupa.

"Upaya seperti ini menunjukkan bahwa semangat belajar tidak boleh terhalang oleh jarak dan keterbatasan. Kami kagum dengan dedikasi guru dan masyarakat Nunukan," ujar salah satu perwakilan pendidikan dari Australia.

Meski masih jauh dari kata sempurna, langkah-langkah inovatif Nunukan membuka harapan baru bagi pendidikan di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal)

Dukungan pemerintah pusat, kolaborasi dengan pihak swasta, serta kerja sama internasional diharapkan dapat memperkuat pondasi pendidikan di perbatasan.

Bagi anak-anak Nunukan, buku dan papan tulis sederhana di atas perahu bisa berarti jendela menuju masa depan. Inilah bukti bahwa inovasi dan semangat gotong royong mampu menembus batas, bahkan hingga mendapat pengakuan dari dunia internasional.

 

Sumber: