Masih Doyan Makan Mi Campur Nasi? Ahli Ingatkan Bahaya Jangka Panjang

Masih Doyan Makan Mi Campur Nasi? Ahli Ingatkan Bahaya Jangka Panjang

Kombinasi nasi dan mi masih menjadi makanan favorit banyak masyarakat Indonesia--IPB University

Ia juga menambahkan bahwa kekurangan asupan protein dan lemak sehat dapat menyebabkan rendahnya hormon pengatur nafsu makan seperti leptin dan peptida YY.

Dampaknya, rasa lapar berulang, mengarah pada konsumsi kalori berlebih (overeating), terutama dari sumber karbohidrat sederhana.

Untuk menghindari risiko tersebut, Rosyda menyarankan beberapa alternatif menu yang tetap mengenyangkan tanpa menumpuk karbohidrat, seperti kombinasi nasi setengah porsi dengan lauk (hewani dan nabati) serta sayur; ubi rebus dengan sumber protein hewani (misal telur), protein nabati (misal kacangan-kacangan) dan sayuran; atau menu rendah karbohidrat seperti mi shirataki dengan sumber protein ditambah sayuran.

BACA JUGA:Kenapa Sih Makan Ubi Jadi Kentut Terus? Ini Penjelasan Ahli

“Prinsipnya adalah menyeimbangkan piring makan sesuai dengan pedoman Isi Piringku. Pastikan karbohidrat tidak lebih dari seperempat bagian piring dan lengkapi dengan protein, lemak sehat, serta serat dari sayuran dan buah,” ucapnya. 

 

Sumber: