Solusi Penderita Mental Disorder dengan Mindfulness-Based Art Therapy, Ini Manfaatnya

Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) IPB University meluncurkan program Soulrise.--IPB University
Beberapa peserta masih menyimpan trauma mendalam sehingga sulit terbuka.
Selain itu, kondisi mental yang fluktuatif membuat partisipasi berbeda setiap sesi.
“Dengan kesabaran, konsistensi, serta dukungan pengurus YPKKSB, tantangan ini bisa diatasi,” terangnya.
BACA JUGA:Tak Sekadar Viral, Ahli Ungkap Makna Edukatif di Balik Tepuk Sakinah
Meski masih berlangsung, dampak positif mulai terlihat. Peserta menjadi lebih tenang, mampu mengekspresikan diri melalui seni, dan lebih terlibat secara sosial.
"Beberapa bahkan lebih percaya diri menampilkan karya mereka. Kami juga melihat terbentuknya rasa kebersamaan yang saling mendukung,” tambah Rut.
Selain Rut, tim Soulrise terdiri atas Cahya Ardi Saputra dan Nadira Alifia Rahmayani (Teknik Industri Pertanian), Fahri Akbar Kuswanto (Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat), Karina Mulyaningsih (Teknologi Hasil Perairan).
BACA JUGA:Tahukah Kamu, Kenapa Tulang Ikan Bandeng Mudah Ditarik? Ini Penjelasan Ahli
Program ini dengan bimbingan Dr Defina, dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University.
Tim berharap Soulrise dapat berlanjut di luar program PKM.
“Kami sudah menyiapkan buku pedoman, modul, dan buku saku agar kegiatan bisa diteruskan. Harapannya, model ini dapat direplikasi di lembaga lain dan mendapat dukungan pemerintah, sehingga menjadi kontribusi nyata mahasiswa dalam memperkuat kesehatan mental perempuan Indonesia,” tandasnya.
Sumber: