Dana Abadi Beasiswa LPDP 2025 Capai Rp154 Triliun Tapi Indonesia Masih Tertinggal, Ini Penyebabnya

Dana Abadi Beasiswa LPDP 2025 Capai Rp154 Triliun Tapi Indonesia Masih Tertinggal, Ini Penyebabnya

Dana abadi pendidikan yang dikelola LPDP telah mencapai Rp154 triliun.--LPDP

KALTARA, DISWAY.ID – Dana abadi pendidikan yang dikelola LPDP telah mencapai Rp154 triliun. 

Dalam forum Executive Brief bertema Optimalisasi Pemerataan Pendidikan Beasiswa KIP-K dan PIP Menuju Indonesia Emas 2045 di Gedung DPD RI Jakarta, terungkap fakta mencengangkan tentang dana abadi pendidikan dan tantangan yang dihadapi Indonesia.

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, memaparkan bahwa hingga 2025, LPDP telah menyalurkan beasiswa untuk lebih dari 92 ribu mahasiswa jenjang S1, S2, dan S3, baik di dalam maupun luar negeri. 

BACA JUGA:Tahap Seleksi dan Validasi, 7.852 Pendaftar Menanti Pengumuman Beasiswa Kaltara Unggul 2025

Angka fantastis ini diharapkan mampu mendorong percepatan pembangunan sumber daya manusia unggul.

Namun, Dwi Larso menegaskan bahwa Indonesia masih menghadapi masalah serius: jumlah lulusan S2 dan S3 per kapita jauh tertinggal dibanding negara tetangga.

Artinya, meski dana besar sudah digelontorkan, output lulusan berpendidikan tinggi masih belum sebanding dengan kebutuhan nasional menuju visi Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA:Indonesia Sambut 250 Mahasiswa Internasional Penerima Beasiswa KNB 2025 dari 46 Negara

Wakil Ketua DPD RI Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Tamsil Linrung, juga mengingatkan bahwa beasiswa bukan sekadar ongkos kuliah, melainkan investasi strategis bangsa.

Ia menegaskan, penyalahgunaan dana pendidikan adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang, menyampaikan capaian program KIP Kuliah (KIP-K) yang hingga September 2025 telah menjangkau lebih dari 861 ribu mahasiswa dengan realisasi anggaran Rp11,8 triliun atau 82,5% dari alokasi.

BACA JUGA:Indonesia-AS Fokuskan Kerja Sama dalam Beasiswa, Riset, dan Pertukaran Pelajar

Program ini bahkan menanggung biaya kuliah sekaligus bantuan biaya hidup Rp800 ribu–Rp1,4 juta per bulan sesuai indeks wilayah.

Fakta ini menunjukkan bahwa pemerintah melalui KIP-K, PIP, hingga LPDP berupaya keras membuka akses pendidikan seluas-luasnya.

Sumber: