Tidur cukup 7–8 jam. Olahraga ringan, manajemen stres, serta menghindari rokok dan alkohol menjadi bagian penting dalam memperkuat imun.
4. Dukungan Khusus untuk ODHA
Pemantauan CD4 dan viral load, konsultasi gizi rutin, serta pengawasan ketat terhadap infeksi lain perlu dilakukan. Tujuannya agar pengobatan berjalan efektif.
Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dokter Ina Agustina menjelaskan program quick win TBC ini ditetapkan untuk mempercepat penanggulangan tuberkulosis.
Apa Itu Quick Win TBC
Ini adalah program yang sudah dijalankan secara intensif sejak 2023-2024. Targetnya penurunan angka TBC pada 2030.
Salah satu caranya melalui terapi pencegahan TB dan monitoring capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).
"Fokusnya pada penemuan kasus aktif, inisiasi pengobatan segera dan pencegahan," ujar Ina kepada disway pada Jumat, 22 Agustus 2025.
BACA JUGA:Indonesia-AS Fokuskan Kerja Sama dalam Beasiswa, Riset, dan Pertukaran Pelajar
Tujuan Quick Win TBC
Adanya Quick Win TBC ini, diharapkan dapat meningkatkan cakupan deteksi dini kasus TBC hingga 90 persen dari estimasi kasus.
Bukan cuma itu. Quick Win juga dapat memastikan seluruh kasus yang ditemuka. Kemudian segera dapat pengobatan.
Diharapkan program ini bisa memperluas Terapi Pencegahan TBC (TPT) dengan target 72 persen.
"Menjamin layanan TBC sesuai standar pelayanan minimal (SPM) di seluruh fasyankes (fasilitas layanan kesehatan)," imbuhnya.
Keterlibatan pemerintah daerah, kader, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung program tersebut.
Program ini dimulai dengan deteksi dini sudah berjalan. Yaitu melalui skrining massal dan pemeriksaan kesehatan gratis (PKG).
493 Ribu Kasus Terdeteksi TBC
Data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) hingga 17 Agustus 2025 tercatat sekitar 493 ribu kasus TBC terdeteksi.
Terdapat 8 provinsi tercatat dengan TBC terbanyak. Yaitu: