TARAKAN, DISWAY.ID - Kalimantan Utara, provinsi termuda di Indonesia yang berdiri pada tahun 2012, kini semakin dikenal melalui pesona Batik Kaltara.
Berbeda dari batik Jawa yang telah mendunia, Batik Kaltara masih tergolong baru, tetapi berkembang pesat berkat kreativitas pengrajin lokal yang mengadaptasi warisan budaya suku Dayak dalam motif-motif kain batik.
Motif khas batik dari Kaltara banyak mengambil inspirasi dari flora dan fauna lokal, termasuk Bunga Raye, tumbuhan khas Tarakan yang lembut dan indah.
Setiap guratan dan warna pada batik tidak hanya menyajikan keindahan visual, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofi, kearifan lokal, dan pelajaran hidup masyarakat adat dilansir dari IWareBatik.
BACA JUGA:Butuh Waktu Berbulan-bulan, Ini Proses Rumit di Balik Kain Tenun Kalimantan Utara
Ramah Lingkungan dan Sarat Makna
Salah satu ciri khas Batik Kaltara adalah penggunaan bahan alami dalam proses pembuatannya.
Mulai dari pewarna alami hingga proses pembuatan yang minim limbah, batik ini menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan dan pelestarian lingkungan — sejalan dengan nilai-nilai adat Dayak yang menghormati alam.
Batik Kaltara umumnya dikenakan dalam acara-acara formal dan upacara adat.
Namun, fungsinya tidak terbatas sebagai pakaian saja. Batik ini juga dijadikan hadiah simbolis dalam berbagai momen, seperti untuk menyampaikan ucapan selamat, niat baik, dan mempererat hubungan antarindividu.
Kampung Batik di Kalimantan Utara
Ingin melihat langsung proses pembuatan Batik Kaltara?
Kunjungi kampung batik yang ada di wilayah Tarakan dan sekitarnya.
Di sini, Anda bisa bertemu langsung dengan para pengrajin, membeli batik langsung dari sumbernya, dan bahkan mengikuti workshop membatik.
Lokakarya ini bukan hanya memberi pengalaman budaya, tetapi juga mendorong pelestarian warisan lokal.
Interaksi langsung ini menjadi cara efektif untuk mendukung ekonomi kreatif sekaligus memperkenalkan Batik Kaltara ke tingkat nasional dan internasional.