Benarkah Racun Kalajengking Punya Khasiat Obat? Ini Penjelasan Dokter

Benarkah Racun Kalajengking Punya Khasiat Obat? Ini Penjelasan Dokter

Pada sebagian masyarakat Indonesia, masih ada yang memanfaatkan kalajengking sebagai obat.--Mongabay

KALTARA, DISWAY.ID - Pada sebagian masyarakat Indonesia, masih ada yang memanfaatkan kalajengking sebagai obat.

Menanggapi hal tersebut, dr Widya Khairunnisa Sarkowi, dosen Fakultas Kedokteran IPB University, memberikan penjelasan ilmiah mengenai potensi racun kalajengking dalam dunia medis.

Menurut dr Widya, dalam literatur pengobatan tradisional Tiongkok, spesies Chinese scorpion (Buthus martensii Karsch) telah digunakan selama lebih dari seribu tahun untuk mengobati berbagai penyakit seperti stroke, epilepsi, dan rematik.

BACA JUGA:Apa Bedanya Ikan Salem dan Kembung? Ahli Ungkap Fakta Menarik

“Dalam beberapa penelitian modern, racun kalajengking memang ditemukan mengandung zat aktif yang dapat memengaruhi saluran ion dalam sel saraf dan otot. Efeknya meliputi pereda nyeri, antikejang, hingga potensi antikanker,” jelasnya dalam keterangan resmi. 

Namun, ia menekankan bahwa spesies kalajengking di Indonesia umumnya berasal dari kelompok Heterometrus, yang berbeda dengan spesies yang digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok.

Bukti ilmiah penggunaan kalajengking lokal masih sangat terbatas dan baru berada pada tahap penelitian laboratorium.

BACA JUGA:Apa Bedanya Ikan Salem dan Kembung? Ahli Ungkap Fakta Menarik

Kalajengking diketahui menghasilkan racun yang terdiri dari berbagai protein dan peptida.

Zat-zat ini bekerja pada saluran listrik alami tubuh, seperti ion natrium, kalium, dan kalsium, yang penting untuk fungsi saraf, otot, dan sistem imun.

“Penelitian dari Sigilipu tahun 2022 menunjukkan bahwa peptida dari kalajengking Indonesia dapat menghambat saluran kalium yang berhubungan dengan aktivasi sel imun, dan ini mungkin bermanfaat bagi penyakit autoimun seperti lupus,” tambah dr. Widya.

Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa mengonsumsi kalajengking secara langsung sangat tidak dianjurkan karena bisa berbahaya.

BACA JUGA:Kenapa Sih Makan Ubi Jadi Kentut Terus? Ini Penjelasan Ahli

Racunnya dapat menimbulkan nyeri hebat, pembengkakan, gangguan saraf, hingga masalah serius pada jantung dan pernapasan.

Sumber: