Harga BYD Atto 1 Mulai Rp 195 Juta, Distribusi Pakai Kapal Sendiri Pangkas Cost

Harga BYD Atto 1 Mulai Rp 195 Juta, Distribusi Pakai Kapal Sendiri Pangkas Cost

Salah satu yang bikin heboh belakangan ini adalah BYD Atto 1—dibanderol mulai Rp 195 juta hingga Rp 235 juta (OTR Jakarta Selatan).--Disway

JAKARTA, DISWAY.ID - Mobil listrik makin jadi incaran, bukan hanya karena ramah lingkungan, tapi juga karena harganya yang kian masuk akal.

Salah satu yang bikin heboh belakangan ini adalah BYD Atto 1—dibanderol mulai Rp 195 juta hingga Rp 235 juta (OTR Jakarta Selatan).

Dengan banderol segitu, Atto 1 masuk jajaran mobil listrik paling terjangkau di Indonesia, tapi tetap punya fitur dan spesifikasi yang mumpuni.

BYD Atto 1 hadir dalam dua pilihan, Dynamic dan Premium, keduanya memakai motor listrik bertenaga 75 hp.

Baterainya tersedia dalam kapasitas 30 kWh dan 38,88 kWh, cukup untuk kebutuhan harian di perkotaan.

Dengan desain hatchback kompak, mobil ini muat lima penumpang dan lincah di jalanan sempit.

BACA JUGA:Harga Apple iPhone 17 Pro Bocor, Naik Tipis tapi Dapat Memori Lebih Besar

Menurut Luther Panjaitan, Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, harga kompetitif BYD Atto 1 bukan trik marketing atau diskon abal-abal. Rahasianya ada pada sistem produksi terintegrasi vertikal (vertical integration) yang dijalankan BYD.

“Kami memproduksi sendiri komponen kunci seperti baterai, motor listrik, bahkan software-nya. Jadi biaya bisa dikendalikan dari awal hingga akhir, tanpa bergantung pada pemasok luar,” jelas Luther kepada media. 

Pendekatan ini membuat BYD mampu menghemat biaya produksi secara signifikan, tanpa mengorbankan kualitas.

BACA JUGA:Daftar Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Tarakan Jelang HUT ke-80 RI

Distribusi Pakai Kapal Sendiri

Efisiensi BYD tak berhenti di pabrik. Untuk distribusi internasional, BYD bahkan memakai kapal kargo milik sendiri untuk mengirim kendaraan dari Tiongkok ke negara tujuan, termasuk Indonesia.

“Dengan kapal sendiri, biaya logistik bisa ditekan jauh lebih rendah. Dampaknya langsung terasa pada harga jual,” tambah Luther.

BACA JUGA:Striptease Importir dan Pelapak Binaan Dalam Praktik Oligopoli Masih Anjloknya Harga Singkong di Lampung

Bagaimana dengan TKDN?

Sumber: