Unik! Mahasiswa Buat Keju Nabati dari Kacang Bogor
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K), mereka berhasil mengembangkan BOCHEZ (Bogor Nut Cheese), keju analog oles berbasis kacang bogor dan santan, yang ditujukan bagi vegan serta penderita intoleransi laktosa--IPB University
KALTARA, DISWAY.ID - Mahasiswa IPB University kembali membuktikan kiprahnya dalam menciptakan inovasi pangan berkelanjutan.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K), mereka berhasil mengembangkan BOCHEZ (Bogor Nut Cheese), keju analog oles berbasis kacang Bogor dan santan, yang ditujukan bagi vegan serta penderita intoleransi laktosa
BOCHEZ hadir sebagai terobosan dari bahan pangan lokal yang selama ini hanya dikenal sebagai camilan tradisional rebus.
BACA JUGA:Suplemen Bukan Jawaban, Lima Makanan ini Lebih Ampuh Jaga Kesehatan Usus
Kini, kacang bogor bertransformasi menjadi bahan baku modern bernilai tinggi.
Produk ini dirancang meniru karakteristik keju hewani dari segi aroma, warna, rasa, dan tekstur, namun sepenuhnya berbahan nabati tanpa campuran hewani. Tim pengembang BOCHEZ terdiri dari Muhammad Ihsan Sulaiman, Octari Rahmawati, Yusup Cahyadi, Salsabilla Meidiyanti, dan Naena Salsabila.
Ketua tim, Muhammad Ihsan Sulaiman, menjelaskan bahwa ide tersebut berawal dari keinginan untuk menghadirkan produk pangan inklusif dan berkelanjutan
BACA JUGA:Permainan Sensorik Dapat Membantu Anak Merasa Lebih Nyaman dengan Makanan
“Kami ingin menciptakan keju nabati yang bisa dinikmati semua kalangan, termasuk vegan dan mereka yang memiliki intoleransi laktosa. Kacang bogor kami pilih karena potensinya besar, namun selama ini belum dimanfaatkan maksimal sebagai bahan pangan olahan modern,” tutur Ihsan.
Lebih lanjut, Ihsan mengungkapkan bahwa hasil uji laboratorium terakreditasi menunjukkan bahwa BOCHEZ memiliki beberapa keunggulan, yakni bebas gula, rendah lemak, sumber serat, bebas kolesterol.
“Produk ini juga telah memperoleh sertifikat halal, serta tervalidasi bebas hewani dan laktosa, menjadikannya aman dikonsumsi berbagai kelompok masyarakat,” ucap Ihsan.
BACA JUGA:Food Waste Capai Rp150 Triliun, Titiek Soeharto: Banyak yang Lapar, tapi Makanan Terbuang
Dosen pembimbing tim, Nurafi Razna Suhaima, SPi, MSi, mengapresiasi semangat mahasiswa dalam mengembangkan potensi lokal.
Sumber: