Gencatan Senjata Kembali Dilanggar, Anak-anak jadi Korban Serangan Israel di Gaza
Gaza, Palestina--X @Marchfoward
“Saya yakin keluarga itu tidak menyadari batas tersebut karena tidak ada tanda fisik di lapangan,” tambah Basal.
Militer Israel (IDF) mengakui telah menembak kendaraan yang “mendekati pasukan” di Gaza utara karena dianggap mencurigakan.
“Pasukan menembak untuk menghilangkan ancaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tulis pernyataan resmi IDF.
Basal menilai tindakan itu melanggar perjanjian gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat pada 9 Oktober, di mana Hamas sepakat menyerahkan jenazah 28 sandera Israel sebagai imbalan atas pemulangan jenazah warga Palestina yang gugur dalam perang.
Pemerintah Gaza menyerukan agar PBB dan negara penjamin kesepakatan segera turun tangan untuk menghentikan pelanggaran dan melindungi warga sipil.
Di sisi lain, Perdana Menteri Netanyahu menyatakan bahwa penyeberangan Rafah satu-satunya jalur utama bantuan kemanusiaan akan tetap ditutup hingga Hamas menyerahkan seluruh jenazah sandera Israel.
“Pembukaan kembali akan dipertimbangkan setelah Hamas memenuhi seluruh kewajibannya,” demikian pernyataan kantor Netanyahu, Sabtu malam.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa Palang Merah telah menerima dua jenazah sandera dari pihak Hamas sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Namun, Israel menuduh Hamas belum menyerahkan semua jenazah sebagaimana dijanjikan.
Pada Jumat, tim penyelamat Palestina melanjutkan operasi pencarian di reruntuhan dan terowongan Gaza untuk menemukan jenazah sandera Israel yang masih hilang.
Upaya ini dilakukan di bawah pengawasan Palang Merah, namun terkendala oleh minimnya alat berat akibat blokade Israel.
BACA JUGA:Jejak Pengabdian Tak Terlupakan, IPB Beri Ijazah untuk Mendiang Patriot Anggit Bima
“Hamas menegaskan bahwa sebagian besar jenazah tertimbun di reruntuhan atau di dalam terowongan yang hancur, sehingga diperlukan peralatan khusus untuk mengevakuasi mereka,” tulis pernyataan kelompok tersebut.
Gerakan itu menuding pemerintahan Netanyahu sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keterlambatan pemulangan jenazah karena melarang masuknya peralatan yang dibutuhkan tim pencari.
Sumber: