Dua Tahun Invasi Gaza: Hamas Kian Lemah, tapi Tetap Beraksi

Dua Tahun Invasi Gaza: Hamas Kian Lemah, tapi Tetap Beraksi

Kelompok Militan Hamas--University of Navarra

Di wilayah-wilayah yang sebelumnya telah diklaim aman oleh militer Israel, sel-sel kecil Hamas dilaporkan mulai bermunculan kembali.

Kontrol Sipil Hamas di Gaza Mulai Terkikis

BACA JUGA:Presiden Prabowo Apresiasi Penegak Hukum: Bukti Nyata Perang Lawan Tambang Ilegal

Sebelum perang, Hamas juga berperan sebagai pengelola pemerintahan sipil di Gaza, termasuk sektor keamanan dan layanan publik.

Namun, seiring intensitas konflik meningkat, peran tersebut mulai menghilang.

Laporan dari International Crisis Group menyebut para pejabat Hamas semakin jarang tampil di depan publik, baik karena kondisi kacau maupun ancaman penargetan oleh Israel.

Kepemimpinan sipil Hamas pun dinilai makin lemah, menyulitkan mereka untuk kembali menjalankan fungsi pemerintahan.

Hamas: Bukan Sekadar Kelompok, Tapi Sebuah Ideologi

Meski posisi militer dan sipilnya terdesak, para analis sepakat bahwa menghapus Hamas sepenuhnya bukan perkara mudah.

Laporan dari ACLED menyebut, saat ini tujuan utama Hamas telah bergeser dari konfrontasi terbuka menjadi strategi bertahan hidup dan mempertahankan eksistensi.

"Bertahan saja sudah dianggap kemenangan bagi Hamas," kata laporan tersebut.

Hans-Jakob Schindler dari International Centre for Counter-Terrorism menegaskan bahwa Hamas adalah simbol ideologis yang tidak bisa dihilangkan hanya lewat serangan militer.

BACA JUGA:Taman Literasi Blok M: Tempat Nongkrong Estetik yang Bikin Makin Cerdas

"Selama ideologinya hidup, Hamas akan tetap ada dalam berbagai bentuk," ujarnya. 

Meski dua tahun konflik telah menyebabkan kehancuran besar dan melemahkan struktur organisasi Hamas, kelompok ini belum benar-benar hilang dari panggung perlawanan Palestina.

Israel mungkin berhasil menekan kekuatan militer mereka, tapi seperti dikatakan para pakar, ideologi perlawanan yang diusung Hamas tak semudah itu dimusnahkan.

Sumber: