Ledakan Judi Online! Rumah Tangga Ambruk, Anak Putus Sekolah, Ekonomi RI di Ambang Krisis

Ledakan Judi Online! Rumah Tangga Ambruk, Anak Putus Sekolah, Ekonomi RI di Ambang Krisis

Ilustrasi permainan judi online (judol)--Dok: jogja.polri.go.id/

Ia menyebutkan bahwa kecenderungan untuk mendahulukan keinginan daripada kebutuhan membuka celah bagi praktik-praktik seperti judi online tumbuh subur.

BACA JUGA:Dulu cuma Foto Bareng Beckham, Kini Harry Kane lebih Legenda dari Sang Idola!

“Kalau orang masih rela beli rokok tiap hari walau kebutuhan rumah tangga terbengkalai, maka jangan heran jika janji cepat kaya dari judi online terasa sangat menggoda. Ini soal pola pikir dan kebiasaan konsumsi,”tambahnya.

Pemblokiran Tak Cukup, Perlu Edukasi Ekonomi Berkelanjutan 

Terkait upaya pemerintah, Satria mengapresiasi langkah pemblokiran situs judi online, namun menurutnya itu tidak cukup.

Ia menegaskan bahwa strategi represif perlu dibarengi pendekatan edukatif, khususnya dalam membangun literasi keuangan dan ekonomi yang sehat.

“Selama permintaan terhadap judi online masih tinggi, maka akan selalu ada pasokan. Jadi ini bukan sekadar urusan teknologi atau pengawasan siber. Ini soal mentalitas ekonomi masyarakat yang masih rapuh. Pemerintah harus hadir di aspek edukasi masuk ke sekolah, komunitas, bahkan rumah ibadah,” tegasnya.

Ia mendorong agar kementerian terkait, seperti Kementerian Kominfo, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pendidikan, dapat bekerja sama menyusun kurikulum literasi ekonomi berbasis keluarga serta kampanye massif mengenai bahaya judi online.

BACA JUGA:BNI Siap Genjot Kredit Produktif Usai BI Turunkan Suku Bunga

Judi Online: Ancaman Nyata Bagi Ekonomi Keluarga Indonesia

Fenomena judi online bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi juga krisis budaya dan ekonomi yang berkelanjutan.

Ketika masyarakat rentan menjadi korban dan kebijakan belum menyentuh akar masalah, maka tugas bersama untuk memutus rantai ini menjadi semakin mendesak.

“Kalau tidak ada intervensi serius, jangan kaget jika krisis sosial dan ekonomi makin melebar. Kita harus sadar, judi online bukan sekadar masalah moral, tapi sudah jadi musuh ekonomi rumah tangga Indonesia,” tutup Satria.

Sumber: