Mahasiswa Tak Mampu di Banyuasin Dapat KIP Kuliah

Senin 15-12-2025,23:30 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

KALTARA, DISWAY.ID - Penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah diberikan kepada enam mahasiswa dari perguruan tinggi di wilayah Sumatra Selatan sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

Penyerahan simbolis dilakukan di hadapan Komisi X DPR RI dan jajaran pemerintah daerah.

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menghadiri Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi X DPR RI ke Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu 10 Desember 2025.

Kehadiran Kemdiktisaintek dipimpin oleh Sekretaris Jenderal, Togar M. Simatupang, yang mewakili kementerian dalam agenda dialog dan pengawasan pelaksanaan berbagai program strategis pemerintah di daerah.

BACA JUGA:Gapai Cita Dokter di Ranah Minang: Kisah Zacky, Penerima KIP Kuliah dari Universitas Andalas

Kunker Reses ini dilaksanakan untuk memperkuat fungsi penyerapan aspirasi dan pengawasan Komisi X DPR RI, khususnya terkait implementasi kebijakan di bidang pendidikan, kebudayaan, riset dan inovasi, pemuda dan olahraga, perpustakaan, serta statistik.

Pertemuan berlangsung bersama Bupati Banyuasin dan jajaran pemerintah daerah, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah (LLDikti) Wilayah II, perguruan tinggi, pemangku kepentingan pendidikan, tokoh budaya, organisasi kepemudaan, serta perwakilan lembaga riset dan statistik.

Salah satu agenda penting dalam kegiatan ini adalah penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kepada enam mahasiswa dari perguruan tinggi di wilayah Sumatra Selatan sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

BACA JUGA:Cerita 59 Penerima Beasiswa ADik 2025, Anak Muda Wilayah 3T Berkesempatan Kuliah di PTN

Penyerahan simbolis dilakukan di hadapan Komisi X DPR RI dan jajaran pemerintah daerah.

Sesjen Kemdiktisaintek menyampaikan bahwa persoalan akses pendidikan masih menjadi tantangan utama secara nasional, termasuk di Banyuasin. 

“Kita harus bersama-sama membangkitkan minat belajar generasi muda dan memastikan akses mereka ke pendidikan tinggi semakin terbuka,” ujar Sesjen Togar.

Sesjen Togar juga menekankan pentingnya kolaborasi strategis untuk peningkatan kualitas layanan pendidikan. 

“Kami mendorong penguatan kerja sama antara pemerintah daerah, satuan pendidikan, dan perguruan tinggi, termasuk kerja sama antara SMA/SMK dengan politeknik untuk pengembangan teaching factory, pembinaan guru, serta penyediaan fasilitas praktik yang relevan dengan kebutuhan industri dan potensi lokal,” jelas Sesjen Togar.

BACA JUGA:Cerita Haru Klaudia, Penerima KIP Kuliah yang Semangat Tempuh Studi Jurusan D4 Akuntansi Keuangan

Kategori :

Terpopuler