Mahasiswa Teknik Otomotif UNP bersama Honda Hayati juga membuka servis motor gratis, membantu masyarakat kembali memiliki sarana transportasi yang layak. UNP juga mencatat data penting sivitas terdampak, terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tendik. Data ini menjadi dasar penyaluran bantuan yang lebih presisi.
Sebagai kampus vokasi, Politeknik Negeri Padang (PNP) menurunkan operator alat berat dan teknisi terlatih, memastikan percepatan pemulihan infrastruktur. Mini ekskavator PNP membantu pembersihan material di Cek Dam Unand untuk memulihkan kembali aliran air dan mencegah banjir.
PNP mengerahkan relawan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) untuk evakuasi korban, pembersihan material longsor, dan pembukaan akses jalan di Palembayan.
Para relawan bekerja bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR, dan aparat setempat mengangkat puing, kayu besar, serta material banjir yang menyumbat jalur vital.
BACA JUGA:Catat! Hotline Korban dan Bantuan Bencana Banjir Aceh, Sumbar, dan Sumut
PNP juga menyalurkan bantuan logistik, pakaian, obat-obatan, serta bekerja sama dengan mitra industri yang menyediakan ratusan paket makanan siap konsumsi.
Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang memprioritaskan langkah strategis berupa pemetaan kebutuhan pengungsi di Silaing Bawah, Islamic Center, dan Batu Taba. Kebutuhan bayi, tikar, makanan anak, perlengkapan sekolah, alat ibadah, hingga kebutuhan sanitasi dicatat secara detail oleh tim.
KSR PMI ISI Padangpanjang menyalurkan paket logistik dari rumah ke rumah dan posko ke posko, bekerja sama dengan BPBD.
Layanan psikososial berbasis seni disiapkan untuk membantu anak-anak dan warga yang mengalami tekanan pascabencana.
Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatra Barat menggerakkan puluhan hingga ratusan relawan melalui Posko UM Sumbar Peduli untuk melakukan pembersihan, pembukaan akses, pemberian layanan kesehatan gratis dan trauma healing.
BACA JUGA:Catat! Hotline Korban dan Bantuan Bencana Banjir Aceh, Sumbar, dan Sumut
Tiga nagari prioritas: Pagadih, Sungai Landia, dan Malalak Timur yang menjadi pusat misi kemanusiaan kampus.
Universitas Putra Indonesia YPTK bergerak ke titik-titik paling terdampak seperti Gunung Pangilun dan Batu Busuk dengan bantuan sembako, air bersih, peralatan kebersihan, hingga bantuan bayi.
Relawan kampus turun langsung ke rumah-rumah mahasiswa dan dosen terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.
Selain itu UPI YPTK juga berkolaborasi dengan influencer dan platform bantuan sosial menghadirkan, sartu excavator, dua dump truck, dan dukungan psikolog dari Fakultas Psikologi. Bantuan ini mempercepat pembersihan rumah warga dan membantu pemulihan mental masyarakat yang masih terpukul.
BACA JUGA:Catat! Hotline Korban dan Bantuan Bencana Banjir Aceh, Sumbar, dan Sumut