Penulis naskah, Evelyn Afnilia, mengungkapkan bahwa cerita ini terinspirasi dari hubungan dua anak muda yang saling menguatkan tanpa pamrih.
Cinta dalam kisah ini tidak diukur dari lamanya waktu bersama, tetapi dari keteguhan mereka menghadapi masa-masa tersulit.
Sentuhan realitas tersebut membuat setiap adegan terasa hidup dan penuh makna.
Lebih dari Sekadar Film Romantis
BACA JUGA:Sering Overthinking? Begini Cara Ubah Mindset Biar Hidup lebih Tenang
“Sampai Titik Terakhirmu” bukan hanya film yang membuat air mata mengalir, tetapi juga pengingat bahwa cinta sejati bukan sekadar tentang kebahagiaan.
Cinta sejati adalah keberanian untuk tetap tinggal meski keadaan tidak lagi mudah, serta kesediaan untuk mendampingi seseorang hingga batas terakhir hidupnya.
Melalui kisah yang menggugah ini, film tersebut mengajak penonton menyadari bahwa setiap momen bersama orang yang dicintai adalah anugerah.
Karena pada akhirnya, hidup bukan soal berapa lama kita bersama, melainkan seberapa tulus kita mencinta.