JAKARTA, Disway.id - Lazio bertekad mengakhiri paceklik kemenangan di Stadio Olimpico saat menjamu Parma pada pekan ke-34 Serie A, Selasa, 29 April 2025, pukul 01.45 WIB.
Sudah dua bulan berlalu sejak terakhir kali Lazio meraih kemenangan di Stadio Olimpico. Marco Baroni berharap tren buruk itu bisa diputus saat menghadapi Parma, mengingat posisi mereka di enam besar kini terancam.
Biancocelesti bisa saja kehilangan tiket Eropa jika rekor tanpa kemenangan di kandang kembali berlanjut.
Pada November lalu, Lazio tampil perkasa dengan menghajar Bologna 3-0, kemenangan kelima beruntun mereka di Olimpico kala itu.
Dari tujuh laga kandang pertama musim ini, hanya AC Milan yang berhasil mencuri poin lewat hasil imbang 2-2.
Namun, semua berubah usai kekalahan telak 0-6 dari Inter Milan, yang memicu tren negatif Lazio: hanya satu kemenangan dalam sembilan laga kandang terakhir.
Kemenangan 5-1 atas Monza pada 9 Februari sempat membangkitkan harapan, namun setelah itu Lazio justru mencatat empat hasil imbang beruntun di kandang, masing-masing melawan Napoli (2-2), Udinese (1-1), Torino (1-1), dan Roma (1-1).
Meski bermasalah di rumah sendiri, performa tandang cukup menyelamatkan Lazio. Tiga kemenangan dari empat laga tandang terakhir menjaga posisi mereka di peringkat enam, zona playoff UEFA Conference League.
Namun, posisi keenam bisa saja bergeser ke peringkat tujuh, tergantung hasil akhir Coppa Italia. Finalis Bologna dan Milan masing-masing menempati posisi empat dan sembilan di klasemen.
Saat ini, Lazio hanya terpaut satu poin dari Bologna (peringkat empat) dan memiliki poin yang sama dengan Juventus (59 poin), membuat peluang finis lebih tinggi tetap terbuka.
Parma Berusaha Akhiri Rekor Buruk di Ibu Kota
Parma datang ke Roma dengan catatan kelam: delapan kekalahan beruntun di Stadio Olimpico saat melawan Lazio di Serie A. Namun, di bawah asuhan Cristian Chivu, performa Gialloblu perlahan membaik.
Sejak ditangani Chivu, Parma hanya kalah sekali dari delapan laga liga terakhir, yakni kekalahan tipis 0-1 dari Udinese. Pekan lalu, mereka sukses menundukkan Juventus 1-0, kemenangan kedua di bawah kendali sang mantan bek tengah.
Walau lima dari delapan laga terakhir berakhir imbang, Parma telah mengoleksi 11 poin, hanya terpaut dua poin dari torehan Lazio dalam periode yang sama. Ini menunjukkan peningkatan signifikan di kubu Emilia-Romagna, sekaligus penurunan performa tim ibu kota.
Saat ini, Parma unggul enam poin atas Venezia dan Empoli di zona degradasi dengan lima laga tersisa, mendekatkan mereka ke tiket aman bertahan di Serie A.
Tantangan Laga Tandang bagi Parma
Meski performa membaik, Parma belum pernah menang tandang sejak November lalu saat mengalahkan Venezia. Namun, mereka sulit dikalahkan di laga tandang baru-baru ini, mencatat dua clean sheet berturut-turut saat bermain imbang melawan Hellas Verona dan Fiorentina (keduanya 0-0).