Bukan Soal Langsing atau Kurus, Ini Cara Kamu Mencintai Diri Sendiri

mengajak perempuan Indonesia menunjukkan versi terbaik dari kepercayaan diri mereka, sehat dari dalam, memancar ke luar.--Istimewa
Para semifinalis belajar menggabungkan fashion, beauty, dan self-confidence training, sehingga ajang ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tapi juga ruang aman untuk saling belajar dan menguatkan.
Mewakili dewan juri, Karina Nadila, Putri Indonesia Pariwisata 2017 yang juga tampil sebagai pemateri workshop memberikan apresiasi pula kepada Femmy Fyber dan seluruh peserta.
“Berani tampil sesuai identitas diri di media sosial itu bukan hal mudah. Tapi Ready, Set, Slay memberi ruang aman bagi perempuan untuk saling mendukung dan menunjukkan bahwa slay itu bukan cuma soal penampilan, tapi juga tentang kesehatan dan kepercayaan diri yang kuat dari dalam,” ujarnya.
Mengubah Cara Pandang: Every Body Slay
Kompetisi ini merupakan bagian dari kampanye Every Body Slay, sebuah gerakan yang menantang standar kecantikan sempit yang sering memicu tren diet ekstrem.
BACA JUGA:12 Rekomendasi Sayuran Tinggi Serat: BAB Lancar dan Berat Badan Turun!
Kampanye ini menegaskan bahwa setiap tubuh berbeda-beda dan justru di sanalah letak keindahannya.
Dengan perspektif ini, cantik dan percaya diri tidak lagi diukur dari bentuk tubuh, tapi dari kesehatan dan keseimbangan tubuh itu sendiri.
Untuk tampil percaya diri, tubuh perlu dirawat dari dalam. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan serat harian. Namun, di tengah kesibukan dan pola makan cepat, asupan serat sering kali kurang.
“Melalui Ready, Set, Slay, kami ingin menginspirasi perempuan Indonesia untuk terus berdaya, kreatif, dan percaya diri menampilkan versi terbaik dirinya. Karena pesona sejati dimulai dari dalam,” jelas Fanny.
Ready, Set, Slay bukan sekadar kampanye, tetapi juga panggilan bagi setiap perempuan untuk berhenti membandingkan diri dan mulai merayakan keberadaannya.
BACA JUGA:12 Rekomendasi Sayuran Tinggi Serat: BAB Lancar dan Berat Badan Turun!
Bahwa cantik tidak harus sama, dan percaya diri bukan hasil dari penampilan luar, melainkan keseimbangan antara tubuh yang sehat dan jiwa yang bahagia.
“Karena pada akhirnya, every body deserves to slay, dengan caranya sendiri,” pungkas Fanny Kurniati.
Sumber: