Peran Kampus Jadi Ujung Tombak Pemulihan Bencana di Sumatera Barat
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus memperkuat kolaborasi bersama perguruan tinggi --BNPB
Ia menjelaskan koordinasi lintas perguruan tinggi akan terus diperkuat untuk memastikan agar bantuan dapat tersalurkan secara cepat dan merata kepada sivitas akademika serta masyarakat terdampak bencana.
“Kami sedang melakukan pemetaan dan koordinasi dengan seluruh perguruan tinggi agar masing-masing kampus membentuk posko mandiri. Posko-posko ini berfungsi untuk mendistribusikan bantuan secara langsung kepada sivitas akademika dan masyarakat umum yang terdampak,” ujar Ketua Afdalisma.
Ia juga menambahkan bahwa LLDikti berperan aktif dalam menyalurkan donasi yang terkumpul dari berbagai sumber, baik dari mitra, dukungan internal LLDikti, maupun partisipasi perguruan tinggi.
Seluruh donasi tersebut hingga saat ini telah didistribusikan secara menyeluruh kepada masyarakat, sivitas akademika, serta perguruan tinggi yang terdampak bencana.
Salah satu mahasiswa Unand yang terdampak bencana banjir dan galodo, Nazwa mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut berdampak besar terhadap keberlangsungan kegiatan akademik.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah perlengkapan akademik dan penunjang perkuliahan, hilang akibat bencana. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri, terutama menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS).
“Saat kejadian saya sedang berada di kampung halaman di Pariaman. Ketika kembali ke kos pada hari Sabtu, kondisinya sudah rusak parah, terendam lumpur setinggi lutut. Semua barang tidak bisa diselamatkan karena saat banjir terjadi saya tidak berada di tempat,” ungkap Nazwa.
Di tengah situasi tersebut, Ia menilai dukungan kampus menjadi sangat berarti, khususnya bantuan yang berkaitan langsung dengan kebutuhan akademik yang mendesak.
Menurutnya, banyak mahasiswa terdampak yang kehilangan buku pembelajaran, catatan perkuliahan, hingga pakaian yang dibutuhkan untuk mengikuti ujian, sehingga bantuan peralatan dan perlengkapan belajar menjadi prioritas utama.
Sumber: