Catat! Hotline Korban dan Bantuan Bencana Banjir Aceh, Sumbar, dan Sumut

Catat! Hotline Korban dan Bantuan Bencana Banjir Aceh, Sumbar, dan Sumut

Pakar Sosiologi Pedesaan IPB University, Dr Ivanovich Agusta memaparkan mengenai dampak sosial pascabencana yang kerap luput dari perhatian publik.--BNPB

KALTARA, DISWAY.ID - BNPB menghimpun pengkinian data terkait korban jiwa dari bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh beberapa hari belakangan ini. 

Hingga Jumat (28/11) pagi, total korban jiwa meninggal di Provinsi Aceh berjumlah 6 orang meninggal dunia dan 11 orang masih dinyatakan hilang.

Adapun rinciannya meliputi Kabupaten Benar Meriah dilaorkan 5 orang meninggal dunia dan 9 dinyatakan hilang serta Kabupaten Gayo Lues ada 1 orang meninggal dan 9 orang masih hilang. 

Sementara itu, untuk pengkinian data di wilayah Sumatera Utara, total korban jiwa meninggal dunia berjumlah 55 jiwa dan yang masih dinyatakan hilang berjumlah 41 orang.

BACA JUGA:Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air, Banjir Sumbar, Sumut, dan Aceh

Jika dirincikan jumlah tersebut mencakup Kabupaten Tapanuli Tengah 34 jiwa meninggal dunia dan 33 orang masih dinyatakan hilang, Tapanuli Selatan ada 13 orang meninggal dunia dan 3 masih dinyatakan hilang, di Kabupaten Pakpak terdapat 1 orang meninggal dunia dan Tapanuli Utara 3 orang meninggal dunia dan 5 masih dinyatakan hilang.

Sementara itu terdapat penyesuaian data di Kabupaten Humbang Hasundutan dari yang sebelumnya 5 orang meninggal dunia terdapat koreksi menjadi 4 orang meninggal dunia. 

Selain itu, di wilayah Sumatera Barat dilaporkan korban meninggal dunia sebanyak 21 jiwa. Ini disampaikan Wakil Gubernur Sumbar dalam keterangan pers tadi pagi, Jumat (28/11). 

BACA JUGA: BNI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Banjir Bandang di Padang dan Sibolga

Saat ini, seiring dengan penanganan darurat yang tengah dilakukan pemerintah telah mendirikan posko utama di Taruntung, Tapanuli Utara.

Lokasi tersebut terbilang paling memungkinkan dari sisi aksesibilitasnya untuk memobilisasi peralatan, logistik, dan dan personil dan menjangkau tiga wilayah operasi yakni Aceh, Sumatera Utara,dan Sumatera Barat. 

Pemerintah juga telah menetapkan tiga langkah prioritas dalam penanganan darurat di tiga wilayah tersebut, adapun ketiga prioritas ini di antaranya pemulihan akses jalur darat baik yang tertutup akibat longsoran maupun jembatan terputus.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum telah menyiagakan alat berat dan BNPB juga telah mengerahkan dua unit pesawat untuk mendukung penanganan melalui operasi modifikasi cuaca (OMC). 

BACA JUGA:Banjir Kiriman Rendam Dua Desa di Sembakung, BPBD Lakukan Pemantauan Ketat

Sumber: