ChatGPT untuk Anak: Teman Belajar atau Ancaman Perkembangan Kognitif?

ChatGPT untuk Anak: Teman Belajar atau Ancaman Perkembangan Kognitif?

ChatGPT kini makin populer di kalangan anak-anak dan remaja. --Universitas Airlangga

Dari sisi teknis, Prof Yeni menjelaskan bahwa ChatGPT dikembangkan dengan prinsip menyerupai cara kerja otak manusia, melalui teknologi transformer dan algoritma long short term memory (LSTM). 

Namun demikian, tetap ada kelemahan seperti bias dan halusinasi data yang bisa menyesatkan pengguna.

"Karena itu, masyarakat harus tahu bahwa tidak semua jawaban ChatGPT benar,” tambahnya.

Mengenai kebijakan pengenalan AI sejak dini, Prof Yeni menilai pemerintah perlu menekankan pada penguatan computational thinking (cara berpikir komputasional), bukan sekadar kemampuan coding.

BACA JUGA:Minum Kombucha Bisa Pengaruhi Gula Darah? Ini Penjelasan Ahli

“Computational thinking itu melatih kemampuan otak manusia untuk memecahkan masalah, berpikir logis, dan mengenali pola. Sedangkan coding hanyalah implementasi dari kemampuan itu,” jelasnya.

Prof Yeni menyarankan agar guru dan orang tua tidak serta-merta menyerahkan proses belajar anak kepada ChatGPT.

“Kalau ada tugas sekolah, sebaiknya tetap ajari anak berpikir dan mencari jawaban sendiri. ChatGPT bisa dipakai untuk membantu, tapi bukan untuk menggantikan proses belajar,” katanya.

BACA JUGA:Minum Kombucha Bisa Pengaruhi Gula Darah? Ini Penjelasan Ahli

Ia menegaskan pentingnya pendekatan human-centered dalam penggunaan AI. Artinya, manusia harus tetap menjadi pusat dalam proses pengembangan dan pemanfaatan teknologi. 

“Teknologi seperti ChatGPT bisa jadi sumber belajar yang luar biasa bila digunakan dengan bijak. Tapi tanpa bimbingan, bisa berubah menjadi jebakan digital,” ujarnya.

Prof Yeni mengingatkan, bijak menggunakan teknologi berarti turut membentuk generasi yang cerdas, kritis, dan beretika di era digital.

“Peran orang tua dan pendidik sangat penting untuk mengarahkan, membimbing, dan mengawasi penggunaan ChatGPT oleh anak-anak. Dengan pendampingan yang tepat, teknologi ini bisa menjadi sahabat belajar yang aman dan bermanfaat,” tutupnya.

Sumber: