Kampus Gotong Royong dalam Pemulihan Bencana Banjir di Sumatera Barat

Senin 15-12-2025,23:23 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

BACA JUGA:Dorong Pencegahan Bullying Mahasiswa, Kampus Harus Jadi Ruang Aman

Ia menjelaskan koordinasi lintas perguruan tinggi akan terus diperkuat untuk memastikan agar bantuan dapat tersalurkan secara cepat dan merata kepada sivitas akademika serta masyarakat terdampak bencana.

“Kami sedang melakukan pemetaan dan koordinasi dengan seluruh perguruan tinggi agar masing-masing kampus membentuk posko mandiri. Posko-posko ini berfungsi untuk mendistribusikan bantuan secara langsung kepada sivitas akademika dan masyarakat umum yang terdampak,” ujar Ketua Afdalisma.

Ia juga menambahkan bahwa LLDikti berperan aktif dalam menyalurkan donasi yang terkumpul dari berbagai sumber, baik dari mitra, dukungan internal LLDikti, maupun partisipasi perguruan tinggi.

Seluruh donasi tersebut hingga saat ini telah didistribusikan secara menyeluruh kepada masyarakat, sivitas akademika, serta perguruan tinggi yang terdampak bencana.

Salah satu mahasiswa Unand yang terdampak bencana banjir dan galodo, Nazwa mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut berdampak besar terhadap keberlangsungan kegiatan akademik.

BACA JUGA:Wamen Fauzan di UBT: Kampus Harus Melakukan Transformasi Mindset dan Memperkuat Riset Berdampak

Ia menjelaskan bahwa sejumlah perlengkapan akademik dan penunjang perkuliahan, hilang akibat bencana. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri, terutama menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS).

“Saat kejadian saya sedang berada di kampung halaman di Pariaman. Ketika kembali ke kos pada hari Sabtu, kondisinya sudah rusak parah, terendam lumpur setinggi lutut. Semua barang tidak bisa diselamatkan karena saat banjir terjadi saya tidak berada di tempat,” ungkap Nazwa.

Di tengah situasi tersebut, Ia menilai dukungan kampus menjadi sangat berarti, khususnya bantuan yang berkaitan langsung dengan kebutuhan akademik yang mendesak.

Menurutnya, banyak mahasiswa terdampak yang kehilangan buku pembelajaran, catatan perkuliahan, hingga pakaian yang dibutuhkan untuk mengikuti ujian, sehingga bantuan peralatan dan perlengkapan belajar menjadi prioritas utama.

UPI YPTK Turut Bergerak dalam Bantuan Bencana

Usai melakukan kunjungan ke Unand, kunjungan dilanjutkan ke Universitas Putra Indonesia Yayasan Perguruan Tinggi Komputer (UPI YPTK).

Pada kesempatan tersebut, Rektor UPI YPTK, Muhammad Ridwan melaporkan berbagai kegiatan bantuan bencana yang telah dilakukan UPI YPTK sejak hari pertama bencana terjadi.

“Sejak awal kami fokus pada kebutuhan dasar masyarakat, mulai dari makanan siap saji, layanan air bersih, serta pendampingan psikologis. Saat ini sekitar 250 relawan, termasuk mahasiswa dan dosen, turun secara bergantian di berbagai titik wilayah terdampak,” ujar Rektor Ridwan.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan mendesak warga terdampak, UPI YPTK menyalurkan berbagai bantuan logistik, antara lain 13.232 porsi makanan siap saji melalui dapur umum dan posko bantuan, 130.000 liter air bersih yang didistribusikan ke rumah warga, sekolah, dan tempat ibadah, 10.512 botol air mineral kemasan, bantuan pangan dan kebutuhan pokok lainnya bagi warga terdampak di 15 lokasi di Kota Padang dan sekitarnya, termasuk Kecamatan Nanggalo, Koto Tangah, Pauh, dan wilayah pesisir. 

Kategori :

Terpopuler