Kolaborasi ini melahirkan lini sepatu legendaris Nike Air Jordan, yang kemudian menjadi ikon global dalam dunia basket dan sneaker culture.
Kesuksesan Jordan menjadi momentum besar bagi Nike. Pada 1988, perusahaan kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan slogan legendaris “Just Do It”, yang hingga kini masih digunakan dan dikenal di seluruh dunia.
Setelah memimpin Nike selama puluhan tahun, Phil Knight mundur dari jabatan CEO pada 2004.
Namun, ia tetap menjadi Chairman hingga 2016. Berkat kerja kerasnya, Knight berhasil masuk daftar 400 orang terkaya versi Forbes dengan kekayaan mencapai US$33,8 miliar atau sekitar Rp563 triliun.
Filosofi Nama dan Logo: Terinspirasi dari Dewi Kemenangan
Nama “Nike” berasal dari mitologi Yunani, di mana Nike adalah dewi kemenangan yang bersayap.
Nama ini diusulkan oleh Jeff Johnson, salah satu karyawan awal perusahaan. Meski sempat diragukan oleh Knight, nama tersebut akhirnya diterima karena memiliki makna mendalam: kemenangan, kecepatan, dan kekuatan.
BACA JUGA:Modal Usaha Rp1 Miliar Menanti, 1.300 UMKM Ikuti Ajang ‘Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas’
Tak hanya nama, Nike juga memperkenalkan logo yang kini mendunia swoosh.
Logo ini dirancang oleh Carolyn Davidson, seorang mahasiswa desain grafis, yang dibayar hanya US$35 saat itu.
Siapa sangka, desain sederhana itu kini menjadi salah satu simbol merek paling ikonik di dunia.
Kini, Nike bukan hanya merek olahraga ia adalah simbol semangat, determinasi, dan gaya hidup aktif.
Dari toko kecil bernama Blue Ribbon Sports, Nike telah tumbuh menjadi salah satu kekuatan terbesar dalam industri pakaian dan perlengkapan olahraga global.