Identitas Indonesia Melenggang di Moscow Fashion Week, Kain Nusantara Curi Perhatian

Dalam gelaran Moscow Fashion Week (MFW) 2025 yang berlangsung 28 Agustus hingga 2 September, Kain Nusantara tampil memikat dan berhasil mencuri perhatian para pecinta mode internasional.--Istimewa
KALTARA, DISWAY.ID - Panggung mode dunia kembali menoleh ke arah Indonesia.
Dalam gelaran Moscow Fashion Week (MFW) 2025 yang berlangsung 28 Agustus hingga 2 September, Kain Nusantara tampil memikat dan berhasil mencuri perhatian para pecinta mode internasional.
Ajang prestisius yang diikuti 220 desainer dari berbagai negara ini bukan hanya menjadi ruang unjuk karya, tetapi juga simbol pertemuan budaya global.
BACA JUGA:Indahnya Batik Kaltara, Kelembutan Alam dalam Lembaran Kain Tradisional
Indonesia, melalui delegasi yang dipimpin Ali Charisma (Advisory Board & Event Director Indonesian Fashion Chamber), menegaskan kehadirannya dengan membawa identitas wastra lokal ke kancah internasional.
“Kolaborasi di sektor mode bukan hanya soal tren, tapi juga tentang bagaimana kita bisa mengangkat nilai budaya, memperluas pasar, dan menghadirkan keunikan Indonesia di mata dunia,” ujar Ali Charisma.
BACA JUGA:Butuh Waktu Berbulan-bulan, Ini Proses Rumit di Balik Kain Tenun Kalimantan Utara
Kain Nusantara di Mata Dunia
Kehadiran kain tradisional Indonesia di MFW membuktikan bahwa warisan budaya bisa bertransformasi menjadi tren global.
Motif, warna, dan teknik pengerjaan kain Nusantara dipadukan dengan sentuhan kontemporer sehingga mampu bersaing dengan karya desainer dunia lainnya.
Sorotan besar datang dari publik internasional yang melihat Kain Nusantara bukan sekadar busana, melainkan identitas bangsa.
Pesan ini terasa semakin kuat ketika koleksi modest fashion Indonesia tampil di Moskow, sejalan dengan meningkatnya popularitas tren ini di Rusia.
Tak hanya Indonesia, desainer dari Tiongkok, India, hingga brand Rusia ikut meramaikan MFW 2025.
Namun, hadirnya Kain Nusantara di panggung besar ini membuka jalan kolaborasi lintas negara, mempertemukan tradisi dengan modernitas.
“Ajang seperti ini memperkuat jaringan global, membuka peluang bisnis, hingga menciptakan karya kolaboratif yang sarat makna budaya,” jelas Ali Charisma.
Sumber: